Sabtu, 25 Maret 2023

Persamaan Kuadrat

1. Persamaan Kuadrat dengan Satu Variabel

    Bentuk Umum (BU) dari persamaan kuadrat dengan satu variabel adalah ax² + bx + c = 0, dengan syarat, a, b, c bilangan Real dengan a ≠ 0

contoh :
x² + 5x + 5 = 0
2x² + 9x + 5 = 0
x² -16 = 0

    Menentukan penyelesaian persamaan kuadrat sama artinya dengan menentukan semua bilangan pengganti variabel pada persamaan kudrat tersebut. Sejingga menjadi proposisi yang benar. Bilangan-bilangan yang memenuhi persamaan tersbeut dinamakan penyelesaian atau akar persamaan 

Cara-cara menyelesaikan persamaan kuadrat:

a. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara faktorisasi
    Kita ingat kembali hasil kali istimewa di bawah ini, yaitu:
    1)  a (b + c) = ab + ac atau ab + ac = a + (b + c)
    2)  (a + b) (a + c) = a² + (b + c)a + bc atau  a² + (b + c)a + bc = (a + b) (a + c)
    3)  (a + b) (a - b) = a² - b²  atau a² - b² =  (a + b) (a - b)
    4)  (a + b)² = a² + 2ab + b²  atau  a² + 2ab + b²   = (a + b)²
    5)  (a + b) (c + d) = ac + bc + ad + bd

    Kita ingat juga bahwa jika p dan q bilangan Real dan pq = 0, maka p = 0 atau q = 0. Selanjutnya untuk menentukan faktorisasi dari persamaan tersebut ruas kanan dijadikan nol lebih dahulu

   contoh:
   Tentukan Himpunan Penyelesaian dari x² + 7x = -10
   
   Jawab:
   x² + 7x = -10
   x² + 7x + 10 = -10 +10
   x² + 7x +10 = 0
   ( x + 5) ( x + 2) = 0
   
   x + 5 = 0 atau x + 2 = 0
   x = -5     atau  x = -2
 
   Jadi, HP = {-5,-2}

b. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara melengkapkan kuadrat. Usahakan suku-suku yang memuat variabel hanya pada satu ruas dan suku-suku yang tidak memuat variabel pada ruas yang lain, kemudian melengkapinya untuk dijadikan bentuk kuadrat murni. Tambahkan kuadrat dari seperdua koefisien x pada kedua ruas persamaanya, sesudah koefisien dari x² dijadikan satu.

   contoh:
   Tentukan Himpunan  Penyelesaian dari x² -6x - 16 = 0

   Jawab:
   x² - 6x - 16 = 0
   x² - 6x - 16  + 16 = 0 + 16
   x² - 6x  = 16
   x² - 6x + 9  = 16 + 9
   x² - 6x + 9  = 25
  (x - 3)² = 25
  (x - 3)²  - 25 = 25 - 25
  (x - 3)²  - 25 = 0
  [(x - 3) +5] [(x - 3) - 5] = 0
  
   (Ingat dua bilangan Real hasil kalinya nol apabila salah satu nol atau keduanya nol)

    [(x - 3) +5] = 0 atau  [(x - 3) - 5] = 0
    x - 3 + 5 = 0    atau   x - 3 -5 = 0
    x + 2 = 0         atau  x - 8 = 0
    x = -2          atau    x = 8

    Jadi, HP = {-2 , 8}

c. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan rumus
    Penurunan rumusnya seperti berikut ini:
   ax² + bx + c = 0, a, b, dan c bilangan Real dan a ≠ 0
   ax² + bx + c - c  = 0 - c 
   ax² + bx  = - c 













  
contoh:
Tentukan Himpunan Penyelesaian dari x² - 2x - 8 = 0

Jawab:
 dari persamaan tersebut nilai a = 1; b = -2; dan c = -8



   
















2. Diskriminan (D)

       Untuk berikutnya D disebut diskriminan dari persamaan kuadrat dengan Bentuk Umum ax² + bx + c = 0, dengan syarat, a, b, c bilangan Real dengan a ≠ 0, Diskriminan ditulis D = b² - 4ac

Perhatikan
a) Jika D < 0, maka persamaan kuadrat tersebut tidak mempunyai penyelesaian bilangan Real
b) Jika D = 0, maka persamaan kuadrat tersebut mempunyai penyelesaian satu bilangan Real (dua bilangan Real yang sama)
c) Jika D > 0, maka persamaan kuadrat tersebut mempunyai penyelesaian bilangan Real yang berbeda

contoh:
1) tentukan jenis akar dari persamaan dengan tanpa menyelesaikan persamaan terlebih dahulu (Selidikilah melalui nilai Diskriminannya)

Jawab:
x² - x - 12 = 0, persamaan kuadrat ini mempunyai nilai
 a = 1, b = -1, dan c = -12

D = b² - 4ac
    = (-1)² - 4. 1. (-12)
    = 1  + 48
    = 49

karena D = 49 atau D > 0, berarti persamaan kuadrat tersebut mempunyai penyelesaian dua bilangan Real yang berbeda atau akar-akar dua bilangan Real nya berbeda

2) Tentukan jenis akar dari x² + 25 = 10x, dengan tanpa menyelesaikan persamaan terlebih dahulu

Jawab:
x² + 25 = 10x
x² - 10x + 25 = 0
x² -10x +25 = 0, persamaan kuadrat ini mempunyai nilai a = 1, b = -10, dan c = 25

D = b² - 4ac
    = (-10)²- 4. 1. 25
    =  100 - 100
    = 0

karena D = 0, berarti persamaan kuadrat tersebut mempunyai satu penyelesaian bilangan Real atau akar-akarnya hanya satu bilangan Real (dua bilangan Real yang sama)

3) Tentukan jenis akar dari x² - x + 4 = 0, dengan tanpa menyelesaikan persamaan terlebih dahulu

Jawab:
x² - x + 4 = 0, persamaan kuadrat ini mempunyai a = 1, b = -1, dan c = 4

D = b² - 4ac
    = (-1)² - 4.1.4
    = 1 - 16
    = -15

karena D = -15 atau D < 0, berarti persamaan kuadrat tersebut tidak mempunyai penyelesaian bilangan Real.

3. Sifat-sifat akar
 Misalkan x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat dari ax² + bx + c = 0, dengan D > 0, maka 

atau


sebagai akibar dari rumus tersebut, diperoleh:


Contoh:






Soal Latihan
Selesaikan pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
  1. Tentukan Himpunan Penyelesaian dari 2x² - 9x - 5 = 0
  2. Jika persamaan kuadrat (p + 1)x² - 2 (p + 3)x + 3p = 0, mempunyai dua akar yang sama, maka, Berapa nilai konstanta p?
  3. Berapakah hasil kali akar-akar persamaan kuadrat 2x² - 4x + 6 = 0 ?
  4. x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat 3x² - x - 5 = 0. Bagaimana persamaan kuadrat baru yang akar-akarnmya 3x1 + 1 dan 3x2 + 1
  5. Tentukan jenis akar dari x² + x - 3 = 0, tanpa menyelesaikan persamaannya terlebih dahulu


- selamat mengerjakan-


silahkan Soal Latihan dapat dikerjakan di kertas folio, kemudian di scan dan dikumpulkan di link berikut:

format filename: NAMA_NPM.pdf (tidak terkoreksi dalam bentuk.jpg)
paling lambat dikumpulkan Senin, 27 Maret 2023, pukul 05.00 WIB


Kamis, 23 Maret 2023

Persamaan Linier

    Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai hal-hal yang saling brhubungan, misalnya tentang luas tanah seseorang dibandingkan dengan luas tanah orang lain. Kemudian, terkait dengan umur seseorang berapa kalinya umur orang lain, kita dapat menggunakan relasi sama dan membuat peubah. Hal tersbeut merupakan mnegubah apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ke dalam model matematika yang dinamakan persamaan. Akan dibahas di bawa terkait dengan persamaan liner dengan satu peubah, dua peubah, dan soal-soal cerita  beserta penyelesaiannya.

A. Persamaan Linier
 1. Kalimat Terbuka
     Kalimat yang memuat variabel bebas disebut kalimat terbuka
     
     contoh: 
     x adalah bilangan ganjil
     y lebih besar dari 15

    Pada contoh di atas variabel bebasnya yaitu x, dan y. Apabila variabel tersebut diganti secara berkala  maka akan diperoleh suatu proposisi. Misalkan x pada contoh a, diganti dengan bilangan 3 kalimatnya menjadi 3 adalah bilangan ganjil (proposisinya Benar) dan jika diganti bilangan 2, kalimatnya menjadi 2 adalah bilangan ganjil (proposisinya Salah). Pemberian nama untuk variabel diberikan menggunakan huruf kecil, tidak selalu disimbolkan dengan huruf x dan y. Sedangkan pengganti-pengganti variabel yang membuat kalimat-kalimat tersebut menjadi proposisi disebut konstanta. Konstanta-konstanta yang emmbuat kalimat terbuka menjadi proposisi benar disebut penyelesaian atau jawaban.

2. Kesamaan
    suatu proposisi benar yang memuat tanda "sama" disebut kesamaan
   
    contoh:
    2 x 5 = 10 x 1
        14 = 2 x 7
    Bagian yang dipisahkan dengan tanda "=" disebut ruas, disebelah kiri tanda "=" disebut ruas kiri sedangkan yang berada di kanan disebut ruas kanan.
    
   Sifat-sifat Kesamaan
   a. Sifat Aditif
       Jika a= b maka a + c = b + c adalah benar, dengan a,b, dan c ∊ R
       contoh :
       Jika 3 + 5 = 8 , maka (3 + 5) + 4 = 8 + 4, bernilai Benar
   b. Sifat Multikatif
       Jika a = b, maka a x c = b x c adalah Benar, dengan a,b, dan c ∊ R
       contoh :
       Jika 3 + 5 = 8, maka  (3 + 5) x 3 = 8 x 3

3. Persamaan
    Suatu kalimat terbuka yang memuat tanda "sama" disbeut persamaan
    Contoh:
    2x = 14
    3y = y²
    4n + 7 = 2n + 11
   
    Menyelesaikan suatu persamaan merupakan suatu proses mencari suatu bilangan (konstanta) yang membuat suatu persamaan menjadi proposisi Benar, konstantda tersebut dinamakan pneyelsaian atau akar dari persamaannya. Himpunan semua penyelesaian suatu persamaan disebut Himpunan Penyelesaian (HP).
  
   contoh:
   2x = 14 , HP = {7}
   2x + 5 = 9, HP = {2}
   x + y = 5, x dan y bilangan Asli, HP =  {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
   x² + 8x + 12 = 0 , HP = { -6,-2}

    Dua persamaan mempunyai Himpunan Penyelesaian yang sama disebut persamaan-persamaan yang 
    ekuivalen


4. Persamaan Linier dengan Satu Variabel (Peubah) (SPLSV)
    Bentuk Umum (BU) dari persamaan linier satu variabel yaitu ax + b = 0, dengan a ≠ 0.
    Merupakan persamaan yang paling sederhana dan ekuivalen dengan persamaan semula. 
    Langkah-langkahnya: suku-suku yang memuat variabel yang sama pada satu ruas kiri dan konstanta-
    konstanta (bilangan tetap)  diusahakan ada di ruas kanan.

    contoh:
    Tentukan Himpunan Penyelesaian dari 2 (x - 1) + 4 (x + 2) = 5x + 2
    
    Jawab: 
    2 (x - 1) + 4 (x + 2)    = 5x + 2
    2x - 2 + 4x + 8           = 5x + 2
    2x + 4x - 5x                = 2 + 2 - 8
                                    x  = -4
   
     Jadi, HP ={-4}
   

5. Persamaan Linier dengan Dua Variabel (SPLDV)
    Jika akan menentukan dua konstanta sebagi pengganti dua variabel yang belum diketahui, maka diperlukan dua persamaan yang diketahui. Biasanya, soal cerita memuat dua hal yang belum diketahui dan akan dicari penyelesaiannya dengan menggunakan persamaan, dua hal yang belum diketahui dinyatakan dengan dengan dua variabel (peubah).
    contoh:
    Dua bilangan cacah jumlahnya 5, bilangan-bilangan berapakah itu?
    
    Jawab:
   misalnya: bilangan yang ke-1 adalah x,
                   bilangan ke-2 adalah y
                    x + y = 5, x dan y bilangan Cacah

   untuk x = 0 → 0 + y - 5 = 0
                                      y  = 5
   untuk x = 1 → 1 + y - 5 = 0
                                      y  = 4
   untuk x = 2 → 2 + y - 5 = 0
                                      y  = 3
   untuk x = 3 → 3 + y - 5 = 0
                                      y  = 2
   untuk x = 4 → 4 + y - 5 = 0
                                      y  = 1
   untuk x = 5 → 5 + y - 5 = 0
                                      y  = 0

  Jadi, HP = {(0,5), (1,4), (2,3), (3,2), (4,1), (5,0)}

6. Cara-cara Menyelesaikan Persamaan
a. Eliminasi dengan Substitusi
    Jika dari dua persamaan akan dicari penyelesaiannya, maka salah satu variabel dari persamaan pertama dinyatakan ke dalam variabel yang lainnya. Selanjutnya substitusikan ke dalam persamaan yang kedua tadi, dengan demikian nilai dari satu variabel yang sudah ditemukan tadi dimasukkan pada persamaan yang akhirnya variabel yang lain dapat juga ditentukan nilainya.

contoh:
Tentukan penyelesaian dari pasangan persamaan 5m + 4n = 13 dan 3m + 2n = 7 , dengan m dan n bilangan Rasional

Jawab:






































b. Eliminasi dengan Penjumlahan atau pengurangan
   Jika dari dua persamaan akan dicari penyelesaiannya maka nilai mutlak koefisen dari veariabel yang akan dieliminasi (dihilangkan) disamakan dulu. Selanjutnya, kedua persamaan tersebut dijumlahkan atau dikurangkan supaya menghasilkan persamaan baru yang hanya memuat satu variabel.

Contoh: 
Tentukan penyelesaian dari pasangan persamaan 5m + 4n = 13 dan 3m + 2n = 7, dengan m dan n 
bilangan Rasional

Jawab:

























c. Eliminasi dengan cara menyamakan (Gabungan)
   Jika dari dua persamaan akan dicari penyelesaiannya, maka dari masing-masing persamaan, variabel yang akan dihilangkan dinyatakan dalam variabel lain.

Contoh:
Tentukan penyelesaian dari pasangan persamaan 5m + 4n = 13 dan 3m + 2n = 7, dengan m dan n 
bilangan Rasional

Jawab:





































7. Contoh mengubah Kalimat-kalimat pada soal cerita ke dalam persamaan
 a. Panjang sebuah persegi panjang, panjangnya 4m lebih dari lebar. Luas persegi panjang itu 12 m². Hitunglah panjang dan lepar persegi panajg itu. Cara menentukan persamaannya sebagai berikut.

Misalkan:
panjang dari persegi panjang  = am
lebar dari persegi panjang       = bm 

Panjangnya 4m lebihnya dari lebar, persamannya menjadi

a - 4 = b atau a = b + 4
Luas persegi panjang = panjang x lebar (dalam hal ini luas a x b )

12 = a x b
12 = (b + 4) x b


b. Aida pergi ke toko membeli gula dan beras, harga 1 kg gula 2 kali harga 1 kg beras. Aida membeli 4 kg beras dan 6 kg gula harganya Rp. 24.000,00. Berapa masing-masing harga gula dan beras setiap kg ?
Cara menentukan persamaannya sebagai berikut:

Misalkan:
harga 1 kg beras = x rupiah
harga gula 2 kali harga 1 kg beras berarti harga 1 kg gula = 2x rupiah

4 kg beras dan 6 kg gula harganya Rp. 24.000,00
Persamaannya menjadi 4 (x) + 6 (2x) = 24.000 atau 4x + 12x = 24.000


Soal Latihan
Kerjakan soal di bawah ini di kertas folio bergaris, kemudian scan dan kumpulkan di link sesuai dengan kelas masing-masing!
  1. Robi merencanakan membuat kandang ayam. Jika lebarnya 2,4 m, maka lebar kandang tersebut 0,6m lebih dari panjang  kandang. Berapakah panjang kandang itu?
  2. Dani mempunyai uang logam sebanyak 129 mata uang dan terdiri dari uang Rp. 500,00 serta uang logam Rp. 100,00. Uang tersebut semuanya bernilai Rp. 24.500,00. Berapa uang logam Rp. 500,00 yang dimiliki Dani?
  3. Jika 3m - n = 22 dan 2m + 3n = -11, maka Berapa nilai m dan n ?
  4. Jika nilai p dan q merupakan penyelesaian dari sistem persamaan 3x + y = 7 dan 2x - 5y = 16, maka, Berapa nilai dari 4p + q  ?
  5. Harga 2 kg salak dan 3 kg jeruk adalah Rp. 53.500,00. Sedangkan harga 3 kg salak dan 2 kg jeruk adalah Rp. 49.000,00. Berapa harga 1 kg salak dan 5 kg jeruk ?
  6. Buatkan 3 (tiga) soal matematika dengan materi persamaan linier yang menggunakan contoh konkret kehidupan sehari-hari!
-selamat mengerjakan-

Link pengumpulan , Kamis, 21 Maret 2024, pukul 23.59 WIB

format FILENAMA: NAMA_NPM.pdf (harus pdf), tidak perlu membuat folder nama

Kamis, 09 Maret 2023

Penarikan Kesimpulan Logika Matematika

Pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas.

ada 2 macam kuantor, yaitu:
1. Kuantor Universal : suatu pernyataan yang berlaku secara umum, dinotasikan dengan simbol " ∀x "
    yang dibaca "untuk semua nilai x" atau untuk setiap nilai x"

   contoh :
   semua kucing mengeong
   setiap benda langit berbentuk bola dan bercahaya

2. Kuantor Ekstensial: suatu pernyataan yang berlaku secara khusus, dinotasikan dengan simbol " ∃x "
    yang dibaca "ada nilai x " atau " beberapa nilai x "
    
    contoh :
    ada rumah tidak memiliki jendela
    beberapa pasien adalah wanita

Ada tiga metode penarikan kesimpulan yang sah dalam bahasan logika matematika yaitu modus ponensmodus tollens, dan silogisme. Penarikan kesimpulan dalam logika matematika sama dengan mendapatkan argumen yang tidak bertentangan dengan premis-premis. Kesimpulan yang sah didapatkan melalui metode penarikan kesimpulan dalam logika matematika.

1. Modus Ponens

Penalaran modus ponens mengikuti aturan penalaran yang valid bahwa jika p maka q dan p maka q pasti benar. Premis pertama modus ponens merupakan implikasi yaitu jika p maka q, sedangkan premis kedua merupakan proposisi tunggal yaitu p. Kesimpulan yang valid dari suatu argumen adalah proposisi tunggal, yaitu q.


atau bisa dituliskan dengan " (p ⇒ q ∧ p) ⇒ q " kemudian dibuktikan kebenarannya sebagai berikut:

2. Modus Tollens
Penarikan kesimpulan modus tollens mengikuti aturan kesimpulan yang sah untuk jika p maka q dan ~q maka ~p harus benar. Diasumsikan jika p maka q (p ⇒ q) bernilai benar dan diketahui ingkaran q (~q) bernilai benar. Sehingga, agar implikasi dari p dan q bernilai benar maka ingkaran p (~p) harus benar.


atau bisa ditulis dengan "" (p ⇒ q ∧ ~q) ⇒ ~p ", dibuktikan kebenarannya sebagai berikut:


3. Silogisme
Kesimpulan yang sah dari metode silogisme merupakan kesimpulan dari keadaan yang umum ke yang khusus. Aturan dasar penarikan kesimpulan silogisme menyatakan bahwa jika p maka q dan jika q maka r keduanya bernilai benar menghasilkan kesimpulan jika p maka r juga bernilai benar.




atau bisa ditulis dengan "" [(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ r)] ⇒ (p ⇒ r) ", dibuktikan kebenarannya sebagai berikut:



Soal Latihan
1. Diketahui premis-premis berikut.
    Premis 1 : Jika kesadaran akan kebersihan meningkat maka sampah yang berserakan  
                     berkurang
    Premis 2 : Jika sampah yang berserakan berkurang maka saluran air lancar
    Premis 3 : Jika saluran air lancar maka masyarakat bahagia

    Bagaimana kesimpulannya?

2. Diketahui premis-premis berikut.
    Premis 1 : Jika hujan turun maka jalan menjadi licin
    Premis 2 : Jika jalan menjadi licin maka pengendara sepeda motor menepi
    Premis 3 : Hujan turun

    Bagaimana kesimpulannya?

3. Diberikan premis-premis sebagai berikut
    Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik
    Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik, maka semua orang tidak senang
   
   Bagaimana Ingkaran dari kesimpulan di atas ?


- selamat mencoba -





Minggu, 26 Februari 2023

DASAR-DASAR GEOMETRI

Titik, Garis, Segmen, Sinar, Bidang, dan Sudut


1. Titik

       Gambaran secara umum tentang geometri diantaranya berkaitan hubungn titik-titik, garis-garis, sudut-sudut, permukaan, dan benda-benda padat. Dalam sistem matematika titik bagian dari  istilah yang tidak didefinisikan atau dengan kata sederhana sebagai pangkal. Oleh karena itu, titik merupakan ide abstrak yang dipahami secara intuitif yang artinya hanya ada dalam pikiran orang yang memikirkannya.
      Untuk memahami ide ini, titik sering diilustrasikan dengan bentuk-bentuk konkritmisalkanya noktah, dan sudut-sidut-sudut dari suatu kotak atau pojok -pojok suatu ruangan. Walau ilustrasi ini memiliki lebar dan ketebalan, namun sesungguhnya titik tidak memiliki dimensi. Titik tidak berwujud, tidak berbentuk, tidak mempunyai berat, tidak memiliki ukuran seperti panjang, lebar maupun tinggi. 
       Titik pada umunya diberi nama dengan huruf KAPITAL. Nama tersebut diletakkan berdekatan dengan titik tersebut. Apakah di atas, di bawah, disamping kiri atau kanan dari titik tersebut.

2. Garis, Segmen Garis dan Sinar

        Dalam ilmu geometri, titik merupakan salah satu istilah mendasar. Seluruh bentuk geometris dapat dinyatakan sebagai kumpulan titik. Suatu garis merupakan kumpulan titik-titik yang dapat dideskripsikan secara intuitif menjadi suatu garis dan diperpanjang secara tidak terbatas di kedua arah. Sutau garis disimbolkan dengan huruf kecil, misalnya garis l, m, n. Tanda panah menunjukkan bahwa garis kontinu secara tidak terbatas pada kedua arah. Jika titik merupakan unsur geometris yang tidak berdimensi namun, untuk garis memiliki dimensi yaitu panjang (linier).
     Dari suatu garis dapat dibentuk beberapa segmen atau ruas garis (line segment), dengan menentukan dua titik sembarang pada garis tersebut. Misalkan pada garis m, diambil titik A dan B secara sembarang, sehingga diperoleh segmen garis AB yang disimbolkan dengan  AB ada garis di atasnya.
    Pada segmen garis AB tadi, titik A dan B merupakn titik ujung (endpoint). dua titik atau lebih yang terletak pada garis yang sama disebut titik segaris atau kolinear.
    Jika titik B pada garis m bukan merupkan titik ujung, dan hanya ada titik A, akan diperoleh sinar garis.  yang dinotasikan AB diatasnya ada anak panah ke kanan, dimana A sebagai titik ujung atau pangkal. 

3. Bidang

    Bidang dapat diartikan sebagai permukaan rata 9datar) yang menyebar ke segala arah dan tak terbatas. Jika diilustrasikan secara konkrit diilustrasikan seperti dinding tembok, lantai ruang kelas, permukaan pintu. Secara konseptual suatu bidang dibentuk oleh kumpulan titik yang berada pada dimensi yang sama. Bidang biasanya dinotasikan dengan abjad Yunani sepeti ⍺ (alpha), êžµ (beta), ℽ (gamma) dibagian sudut kiri bawah.

4. Sudut

    Sudut merupakan gabungan dua ruas aris atau sinar garis dengan titik ujung yang sama. titik ujung ini, dinamakan sebagai titik sudut. Sementara ruas atau sinar garis yang membnetuk sudut disebut sisi sudut. Penamaan suatu sudut menggunakan huruf kapital dengan satu huruf atau tiga huruf. Pemberian nama dengaan satu huruf sesuai dengan titik sudutnya. Kemudian, untuk p-emberian nama dengan tiga huruf disesuaikan dengan huruf pada salah satu sisi sudut diikuti dengan titik sudutnya dan huruf pada sisi sudutnya yang lain. Sudut disimbolkan dengan "∠ "

Materi tambahan lebih jelas dengan Geogebra
Materi lengkapnya (klik disini)

Soal Latihan
(untuk mengingat materi sebelumnya silahkan bisa kerjakan LK konsep geometri, kemudian dilanjutkan dengan LK bidang dua dimensi)

dikumpulkan dalam bentuk softfile paling lambat Kamis, 21 Maret 2024 pukul 23.59 WIB di link yang sudah ditentukan sesuai dengan kelas!


 Format filename : LK1_NAMA_NPM. pdf (untuk LK konsep geometri) & LK2_NAMA_NPM. pdf (untuk LK bidang dua dimensi)
Selamat Belajar ya

Kamis, 23 Februari 2023

Logika Matematika


Pengertian Logika Matematika

Logika Matematika adalah ilmu formal yang mempelajari prinsip-prinsip dasar dari pemikiran dan alasan yang benar dalam bidang matematika. Tujuan dari logika matematika adalah memastikan bahwa argumen matematika yang dibuat benar secara formal dan logis. 

Pernyataan

Setiap kumpulan kata yang berarti yang disusun menurut aturan tata bahasa disebut sebagai kalimat. kalimat yang menyatakan konsep matematika atau pernyataan yang dapat diuji kebenarannya menggunakan prinsip-prinsip logika matematika. Logika matematika biasanya terdiri dari simbol-simbol matematika, variabel, dan operator matematika. Kalimat yang digunakan dalam logika matematika adalah kalimat-kalimat yang menerangkan. Contoh kalimat yang menerangkan antara lain :
1. Semarang ibukota Jawa Tengah (bernilai benar atau B)
2. 9 adalah bilangan komposit (bernilai benar atau B)
3. 7 kurang dari 4 (bernilai salah atau S)

dalam matematika tidak akan dibahas kalimat seperti contoh

1. Apakah Ranum berada di rumahmu? (kalimat tanya)
2. Buka buku itu ! (kalimat perintah / seru)
3. Mudah-mudahan lekas sembuh (kalimat harapan)

Kalimat yang mempunyai nilai kebenaran, yaitu nilai benar atau nilai salah dan bukan keduanya disebut pernyataan. 
Perbedaan antara pernyataan dengan proposisi . Proposisi hanya berlaku pada kalimat yang bermakna dimana kalimat tersebut bisa menyatakan nilai benar saja atau nilai salah saja. Sehingga, suatu proposisi adalah pernyataan sedangkan pernyataan belum tentu proposisi. 

Pernyataan majemuk

Pernyataan-pernyataan sederhana yang dirangkai dengan menggunakan kata perangkai (penghubung)

 "atau" dengan simbol "∨"

 “dan” dengan  simbol “∧"

  “ jika … maka … “ dengan simbol "⟹"

  “jika dan hanya jika” dengan simbol "⟺"

sedangkan untuk simbol negasi atau sangkalan dari suatu pernyataan diberi simbol "~ " yang di letakkan di depan pernyataan-pernyataan yang telah diberi simbol dengan huruf kecil: a,b,c, .... Sehingga, pernyataan yang tadinya Benar menjadi Salah dan sebaliknya.

Tautologi adalah proposisi majemuk yang benar dalam segala hal tanpa mempertimbangkan nilai kebenaran komponen-komponennya.

Contoh:

p ∨ ~( p ∧ q )

Kontradiksi adalah proposisi majemuk yang salah dalam segala hal tanpa mempertimbnagkan nilai kebenaran komponen-komponennya

Contoh:

~( p ∧ q ) ∧ ~( p ∨ q )

______________________________________________________________________________________________________________________

Negasi (Sangkalan/ Ingkaran)


Jika "a" menyatakan " Sita suka nasi goreng", maka negasi a atau ~a, menjadi "Tidak benar Sita suka nasi goreng" atau dengan bahasa sehari-hari "Sita tidak suka nasi goreng".
Ingat : ~ (p < q ) adalah p ≥ q
    dan ~ (p > q ) adalah p ≤ q

"Ada" ingkarannya "Beberapa"


Konjungsi ("dan" "∧")

Konjungsi dua pernyataan "p dan q"  ditulis " p ⋀ q" atau "p & q". Nilai kebenaran dari konjungsi dinyatakan dengan tabel nilai kebenaran di bawah ini.

Konjungsi bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai Benar, dan tidak perlu memperhatikan ada tidaknya hubungan pernyataan-pernyataan tunggalnya.
Contoh :
Sisi cantik dan Sisi pandai, disingkat menjadi  Sisi cantik dan pandai

Disjungsi ("atau" "∨")

Disjungsi  dua pernyataan ditulis "p atau q" ditulis "p ∨ q" . nilai kebenaran dari disjungsi dinyatakan dalam tabel nilai kebenaran berikut

Dapat dikatakan bahwa disjungsi dari dua pernyataan bernilai Benar,  jika salah satu pernyataan bernilai Benar.
Contoh:
7 adalah bilangan prima dan 7 lebih besar dari 8, adalah disjungsi yang bernilai Benar

Implikasi atau Kondisional ("jika .. , maka ..." "⇒ ")

p implikasi q ditulis " p⟹q " dibaca " jika p maka q". p disebut sebagai pendahulu (anteseden) dan b disebut pengikut (consequent). Nama lain p disebut hipotesis dan q disebut konklusi (kesimpulan). Tabel nilai kebenarannya dapat dilihat seperti berikut.

Implikasi bernilai Salah hanya jika pernyataan anteseden bernilai Benar dan pernyataan consequent bernilai Salah. 
contoh:
Ari lulus ujian, maka ayah membelikan jam tangan (suatu janji)
Apabila bel berdering tiga kali, maka pertanda sekolah telah usai (suatu tanda)
Jika Rumi terlambat makan, maka akan terkena sakit mag (sebab akibat)
Apabila dua segitiga siku-siku sama kaki, maka dua segitiga itu sebangun (pengikut diturunkan dari pendahulunya)

Hal yang perlu diperhatikan, ialah:
  • Implikasi selalu bernilai Benar, apabila pernyataan pendahulunya bernilai Salah, tanpa memperhatikan nilai kebenaran pernyataan pengikutnya
  • Implikasi selalu bernilai Benar, jika pernyataan pengikutnya bernilai Benar, tanpa memperhatikan kebenaran pernyataan pendahulunya 
dapat dikatakan apabila  p ⇒ q, bernilai Benar, maka:
  • p disebut syarat cukup bagi q, atau
  • q disebut syarat perlu bagi p

Rumus dalam Implikasi
Apabila diketahui  p ⇒ q , maka
 q ⇒ p disebut konvers dari  p ⇒ q
 ~p ⇒ ~q disebut invers dari  p ⇒ q
 ~q ⇒ ~p disebut kontraposisi dari p ⇒ q
dengan tabel nilai kebenaran sebagai berikut.


Biimplikasi atau Bikondisional (" ...jika dan hanya jika ..." "⇔")

biimplikasi dari p dan q (disimbolkan dengan p ⇔ q) bernilai Benar jika kedua pernyataannya mempunyai nilai kebenaran yang sama dan bernilai Salah apabila kedua pernyataannya memiliki nilai kebenaran yang berbeda. berikut tabel nilai kebenarannya.





Kuis 1 (berbatas sampai pertemuan Jum'at , 3 Maret 2023 pukul 23.59 WIB)

1. Tentukan negasi dari pernyataan di bawah ini:
    a. Ada kendaraan beroda 8
    b. Tidak ada orang yang mempunyai 3 tangan
2. Tentukan nilai kebenarannya dari setiap pernyataan berikut.
    a. Jika 4 < 6 maka -4 > -6
    b. Tidak benar bahwa 3 +2 = 5 atau 4 x 2 = 6
3. Tentukan tabel nilai kebenaran dari setiap pernyataan berikut.
   a. (p ∨ q) ∨ r 
   b. p ∨ r ⇔ r & ~t
4. Tentukan invers, konvers, dan kontraposisi dari implikasi berikut.
   a. ~p ⇒ q
   b. p ⇒ q & r
5. Misalkan "a" menyatakan "Vina adalah gadis cantik" dan "b" menyatakan "Vina 
    berambut ikal". Tuliskan setiap pernyataan dibawha ini dengan simbol-simbol a 
    dan b.
   a. Tidak benar bahwa Vina gadis cantik atau berambut ikal
   b. Vina bukan gadis cantik dan berambut ikal

- Selamat Mengerjakan-

Link Pengumpulan:

Format File : KELAS_NAMA_NPM.pdf (hasil pekerjaan di folio bergaris kemudian discan)








Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Genap

Salam semangat calon guru SD yang penuh dengan inovasi dan kritis? Baik, bersama media blog ini, ijinkan saya untuk menyampaikan kisi-kisi u...