Basis Bilangan Desimal dan Non Desimal
Salah satu cara untuk menuliskan lambang bilangan cacah yakni dengan basis desimal (basis sepuluh). Lambang dasar yang digunakan pada basis sepuluh adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. Para ahli sejarah matematika percaya bahwa salah satu alasan penggunaan sistem basis sepuluh dikarenakan pada umumnya manusia hanya memiliki sepuluh jari tangan. Seandainya hanya memiliki satu tangan dengan lima buah jari, digit yang dapat dibilangkan hanya 0,1,2,3, dan 4 (sistem satu tangan atau sistem berbasis lima). Untuk selanjutnya penulisan lambang bilangan dengan basis 10, indeks 10 yang menyatakan basis tidak perlu dituliskan. Sehingga
cukup ditulis 259. Sedangkan untuk basis bukan sepuluh disebut sebagai basis non-desimal.
Pengunaan basis sepuluh bukan satu-satunya basis untuk menuliskan lambang bilangan Arab-Hindu. Bangsa Babilonia Kuno menggunakan basis enam puluh, bangsa Maya menggunakan basis dua puluh, sistem komputer menggunakan basis dua, delapan atau enam belas untuk menyatakan lambang bilangan cacah.
Bentuk Umum
untuk menyatakan basis bilangan
dimana n = 1,2,3,... (bilangan cacah)
jika bilangan yang ada di dalam kurung misal ada 4 bilangan maka, n pangkat tertingginya adalah 3. dan begitu juga selanjutnya
Contoh 1:
Tuliskan 824 basis lima ke basis sepuluh
Penyelesaiannya:
Contoh 2:
Tuliskan lambang bilangan 23 ke basis dua
Penyelesaiannya:
23 : 2 = 11 sisa 1
11 : 2 = 5 sisa 1
5 : 2 = 2 sisa 1
didapatkan hasil
Contoh 3:
Ubahlah
ke basis 2
(Ubahlah terlebih dahulu basis 3 ke basis desimal atau basis 10, kemudian dilanjutkan dengan mengubahnya ke basis 2 )
Penyelesaiannya:
36 : 2 = 18 sisanya 0
18 : 2 = 9 sisanya 0
9 : 2 = 4 sisanya 1
4 : 2 = 2 sisanya 0
2:2 = 1 sisanya 0
didapatkan hasil
Dapat dikatakan basis 10 disebut basis desimal, basis 2 disebut basis binner (angka binner biasa disebut bits atau singkatan dari binary digits istilah yang digunakan dalam komputer), basis 4 disebut basis quarter, basis 8 disebut basis oktal dan basis 16 disebut heksadesimal atau disingkat heks
Lambang dasar basis 16 (heksadesimal), yaitu:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Huruf A, B, C, D, E, dan F digunakan untuk menyatakan angka-angka yang bersesuaian dengan 10, 11, 12, 13, 14 dan 15. Untuk mengubah penulisan lambang bilangan dari basis desimal ke basis non desimal dibutuhkan proses algoritma pembagian berulang-ulang.
Contoh 4:
Tulislah 116 dalam lambang bilangan dengan basis 2
Penyelesaiannya:
Penerapan algoritma pembagian perulang-ulang tersebut dapat dilakukan secara mekanik sebagai berikut.
116 = 2. 58 + 0
58 = 2. 29 + 0
29 = 2. 14 + 1
14 = 2. 7 + 0
7 = 2. 3 + 1
3 = 2.1 + 1
1 = 2. 0 + 1
baca sisa dari bawah ke atas
Jadi,
Contoh 5:
Ubahlah lambang bilangan
Penyelesaiannya:_{16}=&space;2.16^{3}+&space;A.16^{2}+&space;C.16^{1}+&space;3.16^{0}&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;=&space;2.4096&space;+&space;10.256&space;+&space;12.16&space;+&space;3.1&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;=&space;8192&space;+&space;2560&space;+&space;192&space;+&space;3&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;&space;=&space;10947)
Berikut ini tabel konversi penulisan lambang bilangan desimal (basis 10), binner (basis 2), quater (basis 4, oktal (basis 8), dan heksadesimal (basis 16).
Contoh 6:
Ubahlah
ke basis dua
Penyelesaiannya:
Contoh 7:
Ubahlah
ke basis dua
Penyelesaiannya:
Bagaimana menentukan basis dari suatu lambang bilangan?
Misalkan mencari nilai n pada _{n})
Penyelesaiannya:
didapatkan n = -7 dan n = 5, Ambil yang bernilai positif yaitu 5
Bisa teman-teman buktikan sendiri ya, dilatihan nanti..
Silahkan bisa latihan di KUIS BABINSA.pdf - 51 KB
Semangat belajar, jangan lupa bahagia
