Selasa, 20 Juni 2023

Latihan Berhitung

A. Pengantar
        Mengevaluasi diri bagian dari rasa sayang, cinta, dan bersyukur kita terhadap kekurangan dan kelebihan yang dipmiliki. Jika kita kurang berikan perbaikan dengan sedikit motivasi dan reward pada diri bahwa kita mampu menyelesaikan tantangannya dan saya mampu bertanggung jawab atas apa yang saya kerjakan. Bukan sekedar mendapatkan nilai terbaik dari hasil mencontek tapi, rasa tanggung jawab yang jauh lebih besar untuk kedepannya pada masa depan dan cita-cita yang kita impikan. Banyak orang yang belum sukses sekolahnya namun, dia suka sukses di luar pendidikannya sebaliknya pun dapat terjadi. Bukanhanya sebuah keberuntungan yang ada bersamanya tapi, kegigihan yang sudah dia tempa ketika sekolah dan bersama kedua orang tuanya. Harus punya diri yang punya prinsip kehidupan sehingga selalu ada makna disetiap langkah maupun aktivitas yang kita lakukan.


B. Isi
    Bersama ini, ada beberapa soal latihan yang nantinya bisa teman-teman selesaikan sebelum akhirnya bertatapan dengan ujian akhir yang sesungguhnya.

dikumpulkan dalam bentuk file pdf. format file : NAMA_NPM.pdf
deadline : Kamis, 22 Juli 2023, 11.PM
link pengumpulan :

SOAL UAS PMD dilakukan secara serentak, dengan prosedur pengerjaan  menggunakan kertas folio bergaris kemudian di scan. Patikan ketika mengirim file bisa diakses (open acces) dan terbaca. Waktu pengerjaan 90 menit dengan format file name : NAMA_NPM.pdf.
Waktu pengerjaan dimulai pukul 08.00 s.d. 09.30 WIB, Selasa, 27 Juni 2023
link pengumpulan :




-tetap semangat meraih cita dan cinta-

Minggu, 18 Juni 2023

Latihan Keliling dan Luas Bidang Datar

A. Pengantar
Sebagai calon pendidik, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai belajar dari sesuatu hal yang mungkin bisa dikatakan sulit, rumit atau membuat pusing. Sesekali diri kita perlu menyelesaikan tantangan yang nantinya bisa menempa kita menjadi seseorang yang luar biasa atau bahkan mungkin ini passion saya. Soal latihan di bawah ini bukanlah beban bagi yang suka tapi, bukanlah kewajiban karena bukan ibadah. Tapi, bagian dari ikhtiar kita sebagai calon pendidik yang nantinya bekal ini akan ditularkan kepada anak didik penerus bangsa. Meskipun, dari kita ada beberapa yang memilih untuk berprofesi selain guru dengan alasan finansial tapi, di masa depan Anda pasti akan membina keluarga yang mana hal ini bisa menjadi bekal pengetahuan. 

Bentuk sayang dan bangganya kami, melihat Anda menjadi orang sukses yang bisa keluar dari zona nyaman Anda. Menemukan jadi diri yang semangat dan selalu semangat. 

B. Pengertian Keliling
Keliling bidang datar adalah panjang dari tepi atau batas suatu bidang datar tertentu. Dalam matematika, keliling biasanya mengacu pada jumlah semua panjang sisi dari suatu poligon atau bentuk geometris lainnya. Misalnya, dalam segitiga, keliling adalah jumlah panjang dari ketiga sisinya. Dalam lingkup yang lebih luas, keliling juga dapat merujuk pada panjang kurva tertutup seperti lingkaran atau elips. Konsep keliling penting dalam berbagai bidang matematika dan sains, terutama dalam geometri dan analisis.

C. Pengertian Luas
Luas bidang datar adalah ukuran dari jumlah ruang yang ditempati oleh bidang tersebut dalam dimensi dua. Dalam matematika, luas biasanya diukur dalam satuan persegi, seperti meter persegi atau centimeter persegi. Luas bidang datar bisa dihitung dengan berbagai cara, tergantung pada bentuk atau jenis bidang datar yang sedang dipertimbangkan. Konsep luas sangat penting dalam matematika, fisika, dan berbagai disiplin ilmu lainnya, karena banyak masalah yang melibatkan perhitungan luas permukaan atau area bidang datar untuk pemodelan dan analisis.

D. Pengenalan Konsep Dasar keliling dan luas bidang datar
Pengenalan konsep dasar keliling dan luas bidang datar merupakan langkah awal penting dalam pemahaman geometri. Keliling, sebagai ukuran panjang dari tepi suatu bidang datar, memberikan gambaran tentang seberapa jauh kita harus bergerak sepanjang batas bidang tersebut. Konsep ini memungkinkan kita untuk mengukur dan membandingkan jumlah batas suatu bidang datar, yang relevan dalam berbagai konteks seperti pembangunan pagar, melacak jalur perjalanan, atau merencanakan penempatan tanaman di taman. Di sisi lain, luas bidang datar, yang mengukur seberapa banyak ruang yang ditempati oleh bidang tersebut, memungkinkan kita untuk mengevaluasi seberapa banyak cat atau bahan lain yang diperlukan untuk menutupi bidang tersebut. Ini adalah konsep yang penting dalam pemodelan lahan, perencanaan ruang, dan pembangunan infrastruktur. Dengan memahami dasar-dasar keliling dan luas bidang datar, kita dapat memperluas pengetahuan kita dalam berbagai bidang, mulai dari arsitektur hingga ilmu tanah, dan menerapkannya dalam situasi praktis sehari-hari.

E. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
Signifikansi dan aplikasi dari konsep keliling dan luas bidang datar meluas ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pembangunan, pemahaman tentang keliling membantu para arsitek dan insinyur dalam merencanakan dan membangun struktur bangunan yang efisien. Misalnya, ketika merancang pagar untuk sebuah properti, perhitungan keliling bidang datar menjadi krusial untuk menentukan jumlah material yang dibutuhkan serta estimasi biaya proyek. Di sisi lain, luas bidang datar memiliki implikasi langsung dalam banyak aspek kehidupan, seperti penataan ruang di rumah atau perencanaan taman kota. Pemilik rumah dapat menggunakan konsep luas untuk mengukur jumlah karpet yang dibutuhkan untuk setiap ruangan atau memilih ukuran tanaman yang sesuai untuk halaman mereka. Di bidang perdagangan, pengetahuan tentang luas bidang datar juga berperan penting, misalnya dalam perhitungan inventaris untuk toko atau gudang, atau dalam menetapkan harga lahan untuk penjualan properti. Dengan memahami signifikansi dan aplikasi konsep keliling dan luas bidang datar, individu dapat membuat keputusan yang lebih efisien dan tepat dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

F. Hubungan antara Keliling dan luas dalam beberapa bentuk 
Hubungan antara keliling dan luas dalam beberapa bentuk geometris sangat penting untuk dipahami karena mencerminkan karakteristik unik masing-masing bentuk. Pertama, dalam bentuk segitiga, terdapat hubungan yang erat antara keliling dan luasnya. Misalnya, semakin besar keliling segitiga, maka luasnya juga akan cenderung bertambah. Namun, dalam segitiga dengan keliling tetap, luasnya akan maksimal ketika segitiga tersebut berbentuk sama sisi, di mana panjang sisi-sisinya sama sehingga luasnya juga akan maksimal. Di sisi lain, dalam lingkaran, hubungan antara keliling dan luasnya kompleks dan unik. Meskipun keliling dan luas lingkaran terkait melalui konstanta matematika, yaitu π (pi), namun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Keliling lingkaran hanya bergantung pada panjang jari-jari, sedangkan luasnya tergantung pada kuadrat jari-jari. Oleh karena itu, meskipun dua lingkaran memiliki keliling yang sama, luasnya dapat bervariasi tergantung pada jari-jari masing-masing lingkaran. Pemahaman hubungan ini membantu dalam analisis geometris dan aplikasi praktis di berbagai bidang seperti pembangunan, teknik, dan ilmu pengetahuan alam.

G. Contoh Kasus Keterkaitan antara Keliling dan Luas
Ada banyak contoh kasus di mana keliling dan luas memiliki keterkaitan yang penting dan relevan. Salah satunya adalah dalam pembangunan pagar atau tembok. Dalam hal ini, keliling adalah ukuran panjang yang menentukan seberapa banyak bahan yang diperlukan untuk membangun pagar atau tembok tersebut. Namun, luas juga memainkan peran penting karena mempengaruhi jumlah bidang yang perlu ditutupi dengan bahan tersebut. Misalnya, jika ingin membangun pagar dengan keliling yang tetap, kita dapat memilih antara membuat pagar panjang dan rendah atau pagar pendek dan tinggi. Pemilihan tersebut akan mempengaruhi luas bidang yang harus ditutupi oleh pagar, dan akibatnya, akan mempengaruhi jumlah bahan yang dibutuhkan. Dengan memperhitungkan keterkaitan antara keliling dan luas, pembangunan dapat dilakukan secara efisien dengan meminimalkan pemborosan bahan.

Contoh lainnya adalah dalam penanaman tanaman di kebun atau lapangan. Ketika merencanakan penanaman tanaman, penting untuk mempertimbangkan kedua konsep keliling dan luas. Keliling akan menentukan seberapa panjang tepi kebun atau lapangan yang tersedia untuk menanam tanaman, sementara luas akan menentukan seberapa banyak tanah yang dapat ditanami. Dengan memperhitungkan kedua konsep ini secara bersama-sama, kita dapat merencanakan penanaman tanaman dengan efisien, memaksimalkan pemanfaatan ruang yang tersedia, serta memastikan bahwa tanaman memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan baik. Dengan mempertimbangkan keterkaitan antara keliling dan luas, kita dapat merencanakan penanaman tanaman yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan hasil panen yang maksimal.

H. Pentingnya memahami keterkaitan antara Keliling dan Luas Bidang Datar dalam Pemecahan Masalah
Memahami keterkaitan antara keliling dan luas bidang datar adalah kunci dalam pemecahan masalah yang efektif dan efisien. Keterkaitan ini memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam berbagai situasi. Misalnya, dalam perencanaan pembangunan atau renovasi, pemahaman tentang hubungan antara keliling dan luas membantu kita dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dengan mengetahui bahwa perubahan pada salah satu ukuran (keliling atau luas) dapat mempengaruhi yang lainnya, kita dapat membuat estimasi yang lebih akurat tentang berapa banyak bahan yang diperlukan dan bagaimana mereka dapat didistribusikan secara efisien. Ini memungkinkan kita untuk menghindari pemborosan sumber daya dan mengoptimalkan hasil akhir.

Selain itu, pemahaman tentang keterkaitan antara keliling dan luas bidang datar memungkinkan kita untuk menyelesaikan berbagai masalah geometris dan matematika dengan lebih sistematis. Dalam konteks pendidikan, pemahaman konsep ini membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang geometri dan matematika secara umum. Mereka dapat menerapkan pengetahuan ini dalam memecahkan berbagai masalah praktis dan abstrak, dari perhitungan konstruksi hingga analisis statistik. Oleh karena itu, memahami keterkaitan antara keliling dan luas bidang datar adalah penting untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah yang efektif dalam berbagai konteks kehidupan.


dikumpulkan Kamis, 28 Maret 2024 pukul 11.00 PM.
dengan format file name: LK3_NAMA_NPM.pdf

link pengumpulan: (LK3)

Salam semangat, semoga bisa semakin tertantang untuk minggu depan dengan materi yang lebih menarik. Jangan sungkan untuk bertanya ya... manfaatkan ruang grup bersama dosen untuk berdiskusi



Jumat, 26 Mei 2023

Himpunan

Himpunan adalah suatu kumpulan dari objek-objek yang didefinisikan dengan jelas. Objek-objek dari himpunan didefinisikan dengan jelas, dimaksudkan suatu objek yang dapat ditentukan dengan pasti termasuk dalam himpunan tersebut atau tidak termasuk dalam himpunan tersebut. Objek yang termasuk dalam himpunan itu disebut anggota (elemen) dari himpunan itu. 
Contoh: 
himpunan wanita cantik (himpunan ini tidak jelas karena kriteria wanita cantik tidak jelas)
himpunan kewan berkaki empat (sapi, kambing, kucing)

Kata-kata lain seperti gugus, kumpulan, kelas, koleksi, keluarga merupakan sinonim dari kata himpunan.

Himpunan disimbolkan dengan huruf kapital A, B, C, ... dan elemen-elemen disimbolkan huruf alfabet kecil a, b, c, ... Notasi " a ⋲ A " dibaca "a ialah elemen atau anggota dari A", dan "d ∉ B" dibaca " d bukan anggota/elemen dari B"

A. Notasi Himpunan
            suatu himpunan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu a) dengan cara daftar (tabulasi) atau b) dengan notasi pembentuk himpunan.
Cara pertama, dengan cara daftar (tabulasi), yaitu mendaftar atau menuliskan anggota-anggotanya diantara kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup, dan setiap dua anggota berturutan dipisahkan dengan tanda koma ( , ).
contoh:
1. P = {2,3,5,7} adalah himpunan empat bilangan prima pertama, atau himpunan bilangan prima satu angka. Dalam mendaftar anggota-anggota, urutannya urutan anggota-anggota tidak perlu diperhatikan, sehingga himpunan tersebut dapat pula dinyatakan sebagai {3,5,2,7}, {7,3,5,2}, {5,2,7,3}, {5,7,3,2} dan sebagainya
2. Suatu himpunan dapat hanya mempunyai satu anggota dan biasa disebut singleton. Misalnya D = {April}, yaitu himpunan semua nama bulan yang diawali dengan huruf A. E = {10}, ialah himpunan yang anggotanya hanya satu bilangan, yaitu 10
3. Suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota, yang biasanya disebut himpunan kosong dan diberi simbol { } atau ∅ . Misalnya, himpunan bilangan asli yang kuadratnya sama dengan 5, himpunan lembu berkaki seribu. Ingat bahwa {∅} dan {0} masing-masing bukan himpunan kosong, tetapi himpunan-himpunan itu masing-maisng mempunyai satu anggota.
4. Suatu himpunan mempunyai banyak anggota, maka kita dapat menuliskan tiga atau empat anggota dan diikuti dengan tiga titik. Tiga atau empat anggota yang dituliskan tersebut harus dapat memberi petunjuk untuk menentukan anggota-anggota berikutnya. Misalnya, C={0,1,2,3,...} adalah himpunan semua bilangan cacah. A = {1,2,3,...} adalah himpunan semua bilangan Asli. 

Cara kedua, menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk himpunan, yaitu dengan menuliskan satu huruf sembarang sebagai peubah anggota dan syarat keanggotannya serta tanda garis tegak ( | )diantara peubah dan syarat keanggotannya, yang semua tulisan itu berada diantara kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup. Syarat keanggotannya ini harus didefinisikan dengan jelas, artinya sesuatu objek harus dapat ditentukan dengan pasti, sebagai anggota himpunan itu atau tidak. 

contoh:
1. A={x | x bilangan asli} dibaca "himpunan semua x sedemikian hingga x bilangan asli. Tanda " | " dibaca "sedemikian hingga". Atau dapat pula dituliskan sebagai A={bilangan asli} 
misal, D = {x | x < 101 dan x bilangan Asli} atau D = {bilangan asli kurang dari 101}

B. Hubungan Dua Himpunan
        Tiap dua himpunan mempunyai hubungan, diantara: 1) himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari yang lain, 2) dua himpunan sama, 3) dua himpunan saling asing (saling lepas), 4) dua himpunan berpotongan, atau 5) dua himpunan ekuivalen

1. Himpunan Bagian (Subset)
    Misalkan A = {1, 5} dan B = {0,1,2,3,4,5}. Perhatikan bahwa 1 dan 5 masing-masing merupakan anggota dari himpunan A dan juga merupakan anggota dari himpunan B. 

Definisi 3.1.
Himpunan A adalah himpunan bagian dari himpunan B (ditulis A ⊂B), jika setiap anggota A merupakan anggota B
atau dapat ditulis sebagai
                                            A ⊂B jika dan hanya jika ∀x, x ⋲ A ⇒ x ⋲ B

contoh:
1) Misalkan D = {a, i, u, e, o}, yaitu himpunan semua vokal dalam abjad Latin dan E = {a,b,c,.., z}, yaitu himpunan semua abjad Latin. maka D ⊂ E, dan jika F adalah himpunan semua konsonan dalam abjad Latin, maka F ⊂E

2) Semua himpunan bagian dari {a,b,c} adalah {}, {a}, {b}, {c}. {a,b}, {a,c}, {b,c}, {a,b,c}. Jadi banyaknya himpunan bagian dari {a,b,c} adalah 8. Berapa banyaka himpunan bagian dari {a,b,c,d} ?
Petunjuk:
Himpunan dari semua himpunan bagian dari A disebut himpunan kuasa dari A (power set of A) yang disimbolkan dengan 2 pangkat A. Jadi, 

Banyaknya anggota himpunan A diberi simbol n (A), banyaknya anggota himpunan 2 pangkat A diberi simbol n (2 pangkat A)

    Dalam suatu pembicaraan atau pembahasan, terkadang kita harus membatasi diri, agar pembicaraan atau pembatasannya fokus pada permasalahan yang dibahas. Dalam himpunan, kita perlu menetapkan suatu himpunan yang anggota-anggota atau himpunan bagian bagiannya merupakan sumber pembahasan. Himpunan seperti ini disebut Himpunan Semesta atau Semesta pembicaraan (Universal Set), yang biasa diberi lambang S atau U dipojok kiri atas pada diagram Venn-Euler atau disebut dengan diagram Venn. Himpunan semesta biasanya digambarkan sebagai persegi panjang dan himpunan bagian-himpunan bagiannya digambarkan sebagai kurva-kurva tertutup sederhana.

contoh:
Jika S = { 1,2,3, ..., 10} sebagai himpunan Semestanya, A= { 1,3,5,7,9} dan B = {3,5,7}, maka diagram Venn dari himpunan - himpunan ini seperti berikut.


2. Dua Himpunan Sama
    Dua himpunan A dan B dikatakan sama ditulis (A=B) jika setiap anggota A merupakan anggota B, dan setiap anggota B merupakan anggota A pula. atau dapat ditulis.

                    A = B jika dan hanya jika ∀x, x ⋲ A ⇒ x ⋲ B) & (∀x, x ⋲ B ⇒ x ⋲ A)
                                                                                 atau
                                                A = B jika dan hanya jika A ⊂B & B ⊂A

Definisi 3.2
Himpunan-himpunan A dan B dikatakan sama (ditulis A = B) jika A merupakan himpunan bagian dari B dan B merupakan himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian, dikatakan A tidak sama dengan B (ditulis A ≠ B)

contoh:
1) Jika A = {1,2,3,4} dan B = {4,2,3,1}, maka A = B
2) JIka A = {x | x bilangan asli} dan B = { y | y bilangan bulat positif}, maka A = B

3. Dua Himpunan Ekuivalen
    Dua himpunan berhingga A dan B dengan n (A) = n(B), yaitu banyaknya anggota A sama dengan banyaknya anggota B, maka dikatakan bahwa himpunan A ekuivalen dengan himpunan B (ditulis A ∼ B)
contoh:
A={1,3,5,7} dan B ={a,b,c,d} adalah dua himpunan yang ekuivalen, yaitu A ∼ B. 

Perhatikan bahwa ketentuan tersebut hanya dikhususkan untuk himpunan-himpunan yang berhingga saja. Untuk himpunan-himpunan yang takhingga yang ekuivalen didefinisikan dengan menggunakan pengertian korespondensi satu-satu contoh pada materi "Fungsi (Pemetaan)"

4. Dua Himpunan Lepas (Saling Asing)
    Dua himpunan yang tidak kosong A dan B dikatakan saling asing atau lepas (ditulis A // B) dan dibaca A lepas dengan B, jika dua himpunan itu tidak mempunyai anggota persekutuan atau setiap anggota A bukan anggota B dan setiap anggota B bukan anggota A.
contoh:
1) Jika A = {1,2,3,4,5} dan B = {7,8,9,10}, maka A // B
2) jika P = {ke,t,a,n} dan Q = {b,a,l,o,n}, maka P // Q


C. Operasi-operasi pada Himpunan
    Apabila diketahui dua himpunan atau lebih, kita dapat membentuk himpunan baru dengan mengoperasikan himpunan-himpunan yang diketahui tersebut. Operasi-operasi pada himpunan seperti Irisan ( ∩ ), gabungan ( ∪ ), komplemen ( ... pangkat c, ... ')
1. Irisan ( ∩ )
     Definisi 3.3.
    Irisan dari himpunan A dan himpunan B ditulis ( A ∩ B dibaca A irisan B) adalah himpunan semua anggota persekutuan himpunan A dan himpunan B, atau dengan kata lain, himpunan yang anggota-anggotanya adalah semua anggota himpunan A yang sekaligus sebagai anggota B. atau dapat ditulis sebagai.
    
Diagram Venn dari ∩ B digambarkan seperti di bawah ini, yaitu daerah yang diarsir

contoh:
1) Jika A= {1,2,3,4,5} dan B = {1,3,5,7,9}, maka ∩ B ={1,3,5}
2) jika P = {r,o,t,i,} dan Q = {m,a,u}, maka P ∩ Q = {} atau  

    Memperhatikan definisi di atas dan sifat komutatif dari konjungsi, maka dapat disimpulkan bahwa 
A ∩ B = B ∩ A. Dengan kata lain, operasi irisan pada himpunan-himpunan bersifat komutatif. Secara formal sifat komutatif irisan pada himpunan ini dapat ditunjukkan sebagai berikut.

                       A ∩ B = { x | x ⋲ A & x ⋲ B }
                                  ={ x | x ⋲ B & x ⋲ A } sifat komutatif konjungsi
                                  =   B ∩ A

    Memperhatikan definisi irisan tersebut dan mengingat sifat asosiatif konjungsi, maka dapat disimpulkan bahwa operasi irisan pada himpunan juga bersifat asosiatif, yaitu

                                                      A ∩ ( B ∩ C ) = (A ∩ B) ∩ C

memperhatikan definisi irisan pada himpunan itu pula, kita dapat menarik kesimpulan bahwa     A ∩ B termuat baik dalam A maupun B, yaitu:

                                                   ( A ∩ B ) ⊂ A  dan ( A ∩ B ) ⊂ B 

2. Gabungan ( ∪ )
    Definisi 3.4
    Gabungan dari himpunan A dan himpunan B (ditulis A ∪ B dan dibaca A gabungan B) adalah himpunan dari semua anggota himpunan A atau B. Atau dapat ditulis sebagai berikut.

Diagram Venn dari ∪ B digambar dibawah ini, yaitu daerah yang diarsir

contoh:
1) Jika A = {1,2,3,4,5,6} dan B = {2,4,6,8,10} maka ∪ B = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
2) jika P = {a,n,g,l,o,s} dan Q = {l,o,g,a,s}, maka P ∪ Q = {a,n,g,l,o,s} = P

    Dari definisi gabungan dua himpunan tersebut dan mengingat sifat komutatif disjungsi, maka dimpulkan bahwa operasi gabungan pada himpunan-himpunan bersifat komutatif, yaitu:
                                                            ∪ B = B ∪ A

    demikian pula, dengan memperhatikan definisi gabungan tersebut dan mengingat sifat asosiatif disjungsi, maka dapat disimpulkan bahwa operasi gabungan pada himpunan-himpunan juga bersifat asosiatif yang ditunjukkan sebagai berikut.



(A ∪ B) ∪ C  =  A ∪ (B ∪ C)  sifat asosiatif gabungan himpunan

dari definisi gabungan itu pula dapat diismpulkan bahwa baik himpunan A maupun himpunan B masing-masing termuat dalam A ∪ B , yaitu:
                                                A ⊂ (A ∪ B)  dan B ⊂ (A ∪ B)
 Teorema 3.1. (sifat distributif)
1. A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
2. A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)

3. Komplemen suatu himpunan
    Misalkan S adalah suatu himpunan semesta, maka komplemen dari himpunan A (ditulis dengan A' dibaca A komplemen) adalah himpunan dari semua anggota himpunan semesta S yang bukan anggota himpunan A. Atau dapat ditulis sebagai berikut.
jika digambarkan dalam diagram Venn seperti berikut.

contoh:
1) Misalkan S {1,2,3, ... 10} sebagai himpunan semesta. Jika A={1,2,3,4,5} maka A'={6,7,8,9} 
2) MIsalkan S = {a,b,c,d,e,f,g,h} sebagai himpunan semesta. Jika A ={b,a,d,e} dan B ={e,c,a}, akan ditunjukkan bahwa (A ∩ B)' = A' ∪ B'
 A ∩ B = {a,e} , (A ∩ B)'={b,d,c}
A' = {c}, B' = {b,d}
A' ∪ B' = {b,d,c}
Tampak disini (A ∩ B)' = A' ∪ B'

Teorema 3.2. (De Morgan)
1) (A ∩ B)' = A' ∪ B'
2) (A ∪ B)' = A' ∩ B'


Latihan Soal
Kerjakan soal di bawah ini, setelah membaca materi di atas!
1. Himpunan-himpunan berikut ini, manakah yang objek-objeknya didefinisikan dengan jelas?
    a. Himpunan sepuluh penyanyi tercantik
    b. Himpunan nama bulan yang dimulai dengan huruf D
    c. Himpunan delapan rumah besar
    d. Himpunan lima aktor yang paling cerdas
    e. Himpunan semua mahasiswa yang pandai
2. Misalkan D adalah himpunan semua segiempat pada bidang datar. Berikut ini manakah yang merupakan anggota dari D?
     a. bidang empat
    b. limas
    c. jajar genjang
    d. persegi
    e. trapesium
    f. persegi panjang
    g. layang-layang
    h. lingkaran
    i. belah ketupat
3. Apabila A={x | x bilangan asli}, Z = {x | x bilangan bulat} dan Q = {x | x bilangan rasional}, tuliskan himpunan-himpunan berikut ini dengan cara daftar
    a. T = { x ∊ Z | x terbagi oleh 13}
    b. E = {y | y = 2n - 1, n ∊ A }
4. Tuliskan himpunan berikut ini dengan notasi pembentuk himpunan !
    a. Z = { 1, 3, 6, 10, ...}
    b. T = { 0, 4, 8, 12, ...}
5. Diketahui A = { a,b,c,d,e,f} tuliskan anggota himpunan bagiannya!
6. Misalkan S ={p,a,r,e,h,i,y,u,n,g,o,k} sebagai himpunan semesta, P = {p,a,r,n,o} dan T = {k,a,r,u,n,g} dan M = {p,i,r,a,n,g}. Tentukan:
a. P ∩ T
b. P ∩ M
c.  P ∩ (T ∪ M)
d. T ∪ M
e. P' ∪ M'

silahkan bisa dikerjakan dengan waktu pengumpulan Minggu, 28 Mei 2023 pukul 15.00 WIB dengan link pengumpulan

-selamat belajar-






Jumat, 19 Mei 2023

Ukuran Pemusatan Data

Kita perlu mengetahui nilai yang menajdi pusat suatu penyebaran, maksudnya nilai-nilai data di dalam sebara data tersebut berpusat pada nilai itu. Nilai yang menjadi pusat itu dinamakan ukuran pemusatan atau ukuran kecenderungan sentral.

a. Rata-rata Hitung (Mean)
    rata hitung sehari-hari dikenal dengan nama rata-rata saja, rata-rata pengukuran didefinisikan sebagai hasil pembagian jumlah nilai pengukuran oleh banyaknya hasil pengukuran tersebut, selanjutnya digunakan rumus untuk rerata atau mean sebagai berikut.


contoh :
1. Dalam ujian semester Andi mendapatkan nilai matematika 9, bahasa Indonesia 8, Bahasa Inggris 7, dan Pengetahuan Umum 8. Tentukan rata-rata hitungnya dari nilai Andi!
     penyelesaian :
     
    Jadi, nilai rata-rata Andi ialah 8

2. Nilai matemtaika 50 orang siswa 
    
    maka rata-rata meannya
    
    supaya data yang diperoleh ringkas, maka data di atas perlu disusun dalam bentuk kelas-kelas interval yang disebut distribusi frekuensi
Pedoman penyusunan distribusi frekuensi:
1. Urutkan data dari yang terkecil ke terbesar
2. Tentukan banyak kelas interval yaitu tidak ada aturan umum yang menentukan banyak kelas
    untuk menghitung banyaknya kelas dapat digunakan Rumus Sturges, yaitu:
        




3. Tentukan lebar kelas interval 
4. Susun kelas-kelas interval sedemikian sehingga data masuk pada tepat satu kelas interval
    Contoh 
    data terbesar = 99
    data terkecil  = 37
    



b. Median (Nilai Tengah)
        apabila ada sekelompok nilai data yang diurutkan mulai dari yang kecil sampai dengan yang terbesar, maka nilai yang ada di tengah-tengah disebut median. Perlu diketahui bahwa apabila banyaknya data ganjil, amka mediannya data yang ditengah dan jika data genap, maka mediannya adalah rata-rata dari dua data yang di tengah. Jadi median itu sebetulnya data yang membagi sekumpulan data menjadi 2 (dua) kelompok yang sama banyak
contoh:
1. Datanya seperti berikut ini: 4 8 7 9 6 8 5 7 6
    Tentukan mediannya!
   
    Penyelesaiannya:
    data kita urutkan dulu dari yang kecil ke yang terbesar sehingga menjadi 4 5 6 6 7 7 8 8 9
    7 = median
    banyaknya data di atas ada 9 data, sehingga mediannya terletak pada urutan kelima

2. Data seperti  berikut ini:
    3 2 4 1 6 7 10 8
    
    Penyelesaiannya:
    data kita urutkan dahulu dari terkecil sampai ke terbesar sehingga menjadi: 1 2 3 4 6 7 8 10
    banyaknya data tersbeut ada 8 data, sehingga mediannya merupakan penjumlahan dari data ke-4 data  ke-5 dibagi 2, maka didapatkan nilai 5

c. Modus (Nilai yang sering muncul)
    modus merupakan nilai dari sekelompok data yang mempunyai frekunesi muncul paling banyak atau sering. Jadi sekelompok data mungkin bermodus tunggal, ganda, banyak atau tidak bermodus.
contoh:
1. Datanya 3 6  7 8 3 10. Tentukan modusnya
    
    Penyelesaiannya:
    data yang paling banyak muncul adalah 3, jadi modusnya 3

2. Datanya 2 3 4 5 2 4
    Penyelesaiannya:
    Data yang paling banyak muncul ada dua yaitu 2 dan 4
    Jadi modusnya ganda yaitu 2 dan 4

d. Ukuran Sebaran
    ukuran sebaran data yang dibahas adalah rentang antar kuartil, variansi, dan simpangan baku
    1) Rentangan (Range)
        Rentangan data adalah selisih bilangan yang terbesar dan terkecil yang ada pada data tertentu.
        contoh:
        Tentukan rentangan dari 5 7 8 9 4 10
        
        Penyelesaiannya:
        Rentang = 10 - 4 = 6
    
    2) Rentang Antar Kuartil
        Rentang antar kuartil adalah selisih kuartil ketiga (Q3) dan kuartil pertama (Q1) pada data tertentu.
        
        Rentang antar kuartil dirumuskan = Q3 - Q1

        
        contoh :
        Data tentang pembeli bakso setiap hari selama 17 hari seperti berikut:
        32 24 26 28 47 44 26 27 29 33 33 33 37 36 31 30 45
        Tentukan rentangan antar kuartilnya (RAK)

        Penyelesaiannya:
        Untuk mencari Q1, Q3, dan RAK data diurutkan dari terkecil ke terbesar. Sehingga kita peroleh seperti berikut ini:
        24 26 26 27 28 29 30 31 32 33 33 33 36 37 44 45 47

        kemudian mencari median atau Q2 yaitu pada data ke-9 = 32
        mencari Q1 = data ke-5 = 28
        mencari Q3 = data ke -13 = 36

        Jadi RAK = Q3 - Q1 = 36 - 28 = 8

    3) Variansi
        langkah-langkah dalam mencari variansi sekelompok data adalah :
        a) Hitung rerata (mean)
        b) Tentukan perbedaan setiap skor dengan rerata
        c) Kuadrat beda
        d) Bagilah jumlah kuadrat beda dengan n

        
atau

        Keterangan:
        

        contoh: 
        Tentukan variasi dari data : 6 8 7 9 10

        Penyelesaiannya:
    

         Jadi, variansinya = 2

    4) Simpangan Baku (Standar Deviasi)
        simpangan baku adalah akar dari variansi
        

        contoh:
        dengan menggunakan data yang sama dengan contoh sebelumnya dapat dihitung simpangan 
        bakunya = akar 2


Latihan Soal
Kerjakan soal dibawah ini setelah Anda paham dengan apa yang telah Anda baca di atas
    Diketahui sekumpulan bilangan yang merupakan nilai ulangan 18 siswa dalam analisis, sebagai berikut.

    85 75 60 80 75 75 60 70 55 60 90 60 65 70 80 80 85 75

    Hitunglah:
    a) Rataannya
    b) Mediannya
    c) Kuartil pertama dan ketiga
    d) Berapa modusnya
    e) Hitunglah sebarannya
    f) Hitunglah deviasi rata-ratanya
    g) Hitung pula deviasi bakunya


dikumpulkan paling lambat Senin, 22 Mei 2023 dengan format .pdf pukul 15.00 WIB

- selamat bersemangat-












Kamis, 18 Mei 2023

Pengolahan Data

A. Statistika
     Setelah kita mempelajari suatu peristiwa kita dapat menjelaskan, menguraikan, atau memberi pendapat tentang suatu peristiwa atau persoalan atau kejadian tertentu. Untuk itu diperlukan keterangan-keterangan  mengenai kejadian yang disebut data (bentuk jamak dari datum)
    Data dapat berupa keterangan yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan. Data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan disebut data kuantitatif misalnya: jumlah kursi di kelas 301 sebanyak 35 buah, sedangkan data yang tidak dalam bentuk bilangan disebut data kualitatif. misalnya harga daging sangat mahal.
    Agar data mudah untuk dibaca dan dipelajari perlu disusun lebih dulu, dianalisis, kemudian ditarik kesimpulan dari peristiwa atau persoalannya. Dilanjutkan membuat langkah-langkah untuk membuat ramalan-ramalan atau membuat rencana.
    Ilmu pengetahuan tentang pengumpulan data, penyajian data, penganalisisan data, smapai dengan menarik kesimpulan dari data dan membuat tamalan-ramalan disebut statistika. Bagian dari statistika meliputi metode dan cara mengumpulkannya, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data secara deskriptif yang dinamakan statistika deskriptif. Bagian statistika yang digunakan untuk menarik kesimpulan disebut statistika inferensial.

B. Tahapan pada kegiatan statistika
    Tahapan pada kegiatan statistika meliputi: pengumpulan data, penyusunan data, penyajian data, analisis data, penarikan kesimpulan. 
1. Pengumpulan Data
        Langkah pertama dari kegiatan statistika ialah mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan harus akurat atau benar-benar erat hubungannya dengan masalah yang dihadapi.Pengumpulan data bertujua untuk mengetahui banyak karakteristik dari objek yang diselidiki. Beberapa cara yang bisa digunakan antara lain: wawancara, kuisioner (angket), dan observasi (pengamatan)

a. Wawancara
        Keterangan-keterangan dari seseorang akan lebih valid jikan didapatkan langsung dari orang tersebut, yaitu melalui wawancara.  Orang yang dianggap mampu memberikan keterangan tentang suatu hal dihubungi dan diwawancarai. Data yang diperoleh melalui wawancara lebih valid, tetapi ada juga kekurangannya yaitu dari segi waktu, untuk mewawancarai seseorang dibutuhkan waktu kurang lebih selama satu atau dua jam. 
        Untuk memperlanacar wawancara diperlukan pedoman wawancara. Misalnya pedoman wawancara yang ditujukan kepada seorang guru SD
1) Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga apabila sedang mengajar matematika?
2) Apabila Bapak/Ibu menggunakan alat peraga, apakah menyita waktu banyak? Berikan penjelasannya

b. Kuisioner (Angket)
        Angket merupakan seperangkat daftar pertanyaan yang diisi/dijawab oleh responden tanpa pengawasan dan kemudia dikembalikan oleh responden atas kemauan sendiri atau waktu pengumpulan. Angekt digunakan apabila orang-oarang (responden) yang akan dimintai keterangannya itu cukup banyak atau jauh tempatnya sehingga untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan dapat dibuat daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden. Daftar pernyataan-pernyataan tersebut disebut kuisioner (angket).
    Data yang diperoleh dari angket dapat berupa keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat mengenai suatu hal. Di bidang pendidikan contoh data yang dikumpulkan antara lain tentang data kegiatan siswa, guru, proses KBM, sarana dan prasarana.
    Menurut jenis angketnya terbagi menjadi dua, yaitu angket tertutup dan angket terbuka. Angket tertutup merupakan angket yang memuat jawaban sehingga responden hanya memilih jawaban dari jawaban yang tersedia. Angket terbuka merupakan angket yang memuat pertanyaan sehingga responden bebas menjawabnya sebab tidak disesiakan jawaban yang dapat dipilih oleh responden sendiri. Responden harus menyusun sendiri jawaban yang dipandangnya relevan dengan materi yang ditanyakan. Berikut contoh angketnya
Angket tertutup
1). Saya merasa kesulitan menggunakan alat peraga matematika
    a. Sangat Setuju        b. Setuju    c. Biasa saja    d. Tidak setuju    e. Sangat tidak setuju

2) Apakah Anda latihan soal supaya berhasil dalam menyelesaikan soal tes matematika?
    a. Selalu        b. Pernah        c. Kadang-kadang        d. Tidak pernah

Angket terbuka 
1) Sebagai mahasiswa PGSD apakah pendapat Anda tentang mata kuliah matematika? Jelaskan pendapat Anda tentang mata kuliah matematika? Jelaskan pendapat Anda tentang materinya, cara memberi kuliah dosennya dan sistem evaluasi yang dilaksanakan

2) Apakah saran Anda agar perkuliahan untuk mata kuliah matematika berhasil dengan baik?

c. Observasi (Pengamatan)
    Cara ini digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, seseorang atau peneliti merasa perlu melihat, menghayati atau melakukan sendiri kegiatan-kegiatan yang diinginkan atau yang ditelitinya. Untuk memperoleh data yang valid dalam observasi diperlukan suatu pedoman observasi yang dibuat oleh si pengamat guna mempermudah dalam mencatat data yang diinginkan. Berikut contoh bentuk pedoman observasi.

2. Penyusunan Data
    Data yang diperoleh biasanya belum teratur, sehingga untuk mendapat keterangan dari data tersebut tidak mudah atau tidak jelas. Tujuan dari penyusunan data adalah menyusun data dalam susunan yang teratur agar mudah dilihat dan dibaca. 

3. Penyajian Data
    Data kuantitatif biasanya disajikan dalam bentuk daftar yang disebut dafta baris lajur atau dalam bentuk daftar sebaran frekuensi. Untuk data yang banyak sering data tersbeut dikelompokkan lebih dahulu. Tujuan penyajian data ini agar mudah dilihat, dibaca, dan diartikan yang biasanya dibuat dalam bentuk diagram (grafik) atau tabel.

4. Analisis Data
    Analisis data bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang telah disimpulkan dan disusun dalam keseluruhan data

5. Penarikan Kesimpulan
    Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.

C. Penyajian Data dengan Menggunakan Daftar atau Tabel
        Sebuah tabel umumnya terdiri dari beberapa bagian, tabel yang baik dan efisien harus bersifat sederhana dan jelas. Berikut ini contoh bagian-bagian yang terdapat pada tabel


dengan penjelasan seperti berikut.
1) Judul Tabel
    Hal-hal yang harus diperhatikan:
  • judul ditulis di atas tabel dengan posisi tulisan harus berada di tengah-tengah 
  • judul tabel hendaknya diberi nomor supaya memudahkan dalam pencarian tabel
  • apabila judul tabel agak panjang maka penulisannya dilakukan beberapa baris 
2) Judul Baris dan Judul Kolom
    Hal-hal yang harus diperhatikan:
  • judul baris dan judul kolom ditulis dengan singkat dan jelas
  • apabila judul baris dan judul kolom agak panjang dapat ditulis beberapa baris, tetapi jangan dilakukan pemisahan kata
  • nama-nama/keterangan sebaiknya disusun menurut abjad
  • apabila ada keterangan yang berhubungan dengan waktu sebaiknya disusun secara berurutan
3) Catatan dan sumber Data
       Biasanya dibagian bawah tabel (dibagian kiri tabel) terdapat tulisan yang merupakan catatan. Sumber data diperlukan untuk menjelaskan darimana data tersebut diperoleh atau dikutip.

D. Penyajian Data dengan menggunakan Grafik atau Diagram
    Terkadang kita dapat memahami suatu tabel jika disajikan dengan cara lain seperti dalam bentuk grafik atau diagram. Diagram adalah gambar-gambar yang menunjukkan visual data berupa bilangan berasal dari tabel yang telah dibuat. Penyajian data dengan grafik atau diagram terlihat lebih menarik, karena dapat memberikan gambaran yang lebih jelas. Beberapa cara untuk menyajikan data, yaitu:
1. Diagram Batang
    langkah-langkah  menyajikan data ke dalam bentuk diagram batang, berikut
  • buat dua buah sumbu mendatar (horisontal) dan sumbu tegak (vertikal). Sumbu yang mendatar biasanya menunjukkan kategori, sedangkan sumbu tegak menunjukkan bilangan frekuensinya
  • buatlah batang untuk masing-maisng jenis kategori yang disesuaikan dengan kondisi datanya, artinya membuat beberapa persegi panjang pada masing-masing nama kategorinya. Dengan lebar yang sama, tetapi tingginya disesuaikan dengan bilangan frekuensinya, sedangkan jarak untuk masing-masing batang dibuat sama
  • pada masing-masing batang diberi warna atau arsiran yang sama dan selanjutnya diagram diberi nomor atau judul diagram yang diletakkan di atas gambar diagramnya, sedangkan catatan dan sumber data diletakkan di bawah diagram.
    contoh:
    



2. Diagram Garis
    untuk melihat gambar tentang perubahan dalam periode (jangka waktu) tertentu, diagram garis dapat digunakan dalam berbagai macam laporan atau penelitian ilmiah. Diagram garis menjadi digram yang paling banyak digunakan. Ada kalanya data dalam suatu interval waktu tertentu, perubahannya bersifat atau dipandang kontinu. Misal tentang jumlah penduduk. Pada diagram garis dapat pula terjadi pematahan atau pemutusan sumbu.
langkah-langkah yang harus dilakukan apabila menyajikan data dengan diagram garis, yaitu:
  • buatlah dua buah sumbu yang mendatar (horisontal) dan sumbu tegak (vertikal), sumbu yang mendatar biasanya digunakan untuk menunjukkan waktu, sedangkan sumbu tegaknya digunakan untuk menunjukkan bilangan frekuensinya'
  • sesuaikan data pada masing-maisng sumbu, artinya dari titik data yang menunjukkan waktu ditarik garis lurus ke atas (garis tipis saja) sehingga memotong garis mendatar (garis tipis saja) yang ditarik dari titik bilangan frekuensinya. Seetelah semua data sudah disesuaikan (masing-masing sudah dibuat titik potong garis tegak dari titik data menunjukkan waktu dengan garis mendatar dar titik bilangan frekuensi data tersebut) terdapatlah sekumpulan titik.
  • selanjutnya hubungan titik-titik tersebut sehingga terjadilah atau tergambarlah diagram garis yang diminta
  • dilanjutkan dengan memberi nomor diagram, judul diagram yang diletakkan di atas diagram. Dibagian bawah diberi catatan dan sumber data
contoh:



3. Diagram Lingkaran atau diagram pastel
        penyajian data kecuali menggunakan diagram garis dan diagrambatang dapat pula disajikan dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan apabila macamnya data (hal) yang dibandingkan tidak terlalu banyak, kecuali diagram lingkaran digunakan utnuk menyatakan perbandingan antara bagian-bagian  atau perbandingan antara suatu bagian dengan keseluruahan.
Cara membuatnya, daerah pada lingkaran dibagi-bagi atas sektor-sektor yang besarnya sesuai dengan banyaknya objek yang akan digambarkan dan didasarkan pada besar sudut pusat yang terjadi. Sektor-sektor atau bagian-bagian atau juring-juring lingkaran besarnya disesuaikan dengan pengklasifikasian datanya. . Langkah-langkah membuat diagram lingkaran, yaitu:
  • ubahlah nilai data ke dalam bnetuk persen untuk masing-masing bagian maksudnya menghitung besar persen maisng-masing bagian dari keseluruhan data
  • menghitung besar sudut pusat untuk masing-masing bagian ( menentukan sudut masing-masing juring lingkaran yang mewakili masing-masing bagian)
  • menggambar sebuah lingkaran dengan menggunakan jangka (ukuran lingkaran jangan terlalu besar atau terlalu kecil)
  • memasukkan data ke dalam sektor-sektor (bagian) lingkaran sesuai hasil langkah kedua dimulai dari titik sudut yang terbesar
  • menuliskan persen masing-masing bagian langkah pertama dan memberi warna yang berbeda, selanjutnya diberi identitas dan memberi nomor serta judul diagram
contoh:




a) langkah ke-1 mengubah data ke dalam persentase
    
b) langkah ke-2 menghitung besar sudut pusat masing-masing bagian

c) langkah ke-3 menggambar lingkaran
d) langkah ke-4 memasukkan hasil perhitungan sudut dimuali dari titik sudut yang berbeda
e) langkah ke-5 menuliskan persentase masing-masing sektor serta atribut lainnya


4. Diagram Gambar (piktogram)
    diagram gambar atau diagram lambang atau piktogram merupakan suatu bentuk diagram yang penyajian datanya menggunakan lambang-lambang. Dimana setiap lambangnya mewakili benda yang banyaknya tertentu sesuai dengan objeknya. Misalnya data tentang banyaknya penduduk di beberapa negera maju di dunia, dtaa tentang produksi buku dan lain sebagainya. Gambar yang digunakan sesuai dengan objek atau subjek yang disajikan dalam diagram tersbeut. Langkah-langkah menyajikannya , yaitu:
  • buatlah tiga buah kolom: kolom pertama mencantumkan nama-nama kategori, kolom kedua berisi gambar-gambar yang digunakan sesuai dengan jenis datanya, dan kolom ketiga berisi bilangan yang menyatakan frekuensinya
  • buatlah catatan di bawah diagram mengenai perwakilan gambar yang digambarkan maksudnya satu gambar mewakili objek yang banyaknya tertentu
  • tuliskan nama kategori pertama, kedua dan sebagainya pada kolom pertama dan buatlah gambar pada kolom gambar atau lambang untuk masing-masing kategori tersebut, selanjutnya tuliskan banyak masing-masing datanya pada kolom frekuensi. Banyaknya gambar yang dibuat tidak sama dengan banyaknya data yang ada, tetapi apabila bilangan yang menyatakan banyaknya gambar dikalikan dengan bilangan yang mewakili satu lambang tersebut hasilnya sama dengan bilangan yang merupakan frekuensinya. Dengan demikian, ada gambar atau lambang yang digambarkan secara utuh
  • langkah berikutnya memberi nomor dan judul diagram yang diletakkan di atas gambar diagramnya dan di bawah diagram diberi keterangan tentang catatan serta sumber data yang menyatakan data tersebut diperoleh
contoh:
Misalnya banyakanya penduduk di beberap benua di dunia
Afrika        : 400 juta jiwa
Amerika    : 500 juta jiwa
Asia           : 1200 juta jiwa
Eropa        : 600 juta jiwa

penyelesaiannya
  • langkah ke-1 buat kolom tabel sesuai dengan yang dibutuhkan

  • langkah ke-2 membuat catatan atau keterangan mengenai perwakilan lambang yang digunakan

  • langkah ke-3 memasukkan atau mengisi kolom pertama sampai seterusnya sesuai dengan data yang ada, hingga memberikan keterangan sumber data


Latihan
Kerjakan soal di bawah ini berdasarkan persepsi belajar yang sudah Anda dapatkn dari hasil membaca materi
1. Menurut Statistika PBB tahun 1986 lima negara terbanyak penduduknya dalam juta sebagai berikut
a) Sajikan dalam diagram batang
b) Negara mana yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ?
c) Negara mana yang memilki jumlah penduduk paling sedikit?
d) Berada diurutan keberapa negara India dilihat dari jumlah penduduknya?

2. Ali, Amir, Anang, dan Ahmad membuat layang-layang untuk dijual. Pada suatu ketika masing-masing telah menyelesaikan berturut-turut 30, 40, 20, 60 layang-layang. Sajikan data dalam bentuk piktogram

3. Diketahui total penjualan pupuk selama 6 bulan di KUD Madang.
a) Sajikan dalam diagram garis
b) Bulan keberapakah terjadi penjualan pupuk tertinggi?
c) Bulan apa terjadi penjualan pupuk terendah?


4. Hasil penjualah barang-barang sembako disebuah toko selama sepekan dinyatakan dalam persen, seperti berikut: beras 45%, gula 25%, garam 10%, dan minyak goreng 20%. Sajikan data dalam diagram lingkaran

dikumpulkan paling lambat Minggu, 21 Mei 2023 pukul 10.00 WIB

format pengumpulan seperti biasa harus .pdf





Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Genap

Salam semangat calon guru SD yang penuh dengan inovasi dan kritis? Baik, bersama media blog ini, ijinkan saya untuk menyampaikan kisi-kisi u...