Blog ini membahas bagaimana matematika diajarkan menjadi menyenangkan dan bermakna. Bagi kalian calon pendidik maupun pendidik yang ingin mempersiapkan diri mengajar konsep dasar matematika. Jangan lupa mampir membaca artikel di blog ini.
Jumat, 19 Mei 2023
Ukuran Pemusatan Data
Kamis, 18 Mei 2023
Pengolahan Data
- judul ditulis di atas tabel dengan posisi tulisan harus berada di tengah-tengah
- judul tabel hendaknya diberi nomor supaya memudahkan dalam pencarian tabel
- apabila judul tabel agak panjang maka penulisannya dilakukan beberapa baris
- judul baris dan judul kolom ditulis dengan singkat dan jelas
- apabila judul baris dan judul kolom agak panjang dapat ditulis beberapa baris, tetapi jangan dilakukan pemisahan kata
- nama-nama/keterangan sebaiknya disusun menurut abjad
- apabila ada keterangan yang berhubungan dengan waktu sebaiknya disusun secara berurutan
- buat dua buah sumbu mendatar (horisontal) dan sumbu tegak (vertikal). Sumbu yang mendatar biasanya menunjukkan kategori, sedangkan sumbu tegak menunjukkan bilangan frekuensinya
- buatlah batang untuk masing-maisng jenis kategori yang disesuaikan dengan kondisi datanya, artinya membuat beberapa persegi panjang pada masing-masing nama kategorinya. Dengan lebar yang sama, tetapi tingginya disesuaikan dengan bilangan frekuensinya, sedangkan jarak untuk masing-masing batang dibuat sama
- pada masing-masing batang diberi warna atau arsiran yang sama dan selanjutnya diagram diberi nomor atau judul diagram yang diletakkan di atas gambar diagramnya, sedangkan catatan dan sumber data diletakkan di bawah diagram.
- buatlah dua buah sumbu yang mendatar (horisontal) dan sumbu tegak (vertikal), sumbu yang mendatar biasanya digunakan untuk menunjukkan waktu, sedangkan sumbu tegaknya digunakan untuk menunjukkan bilangan frekuensinya'
- sesuaikan data pada masing-maisng sumbu, artinya dari titik data yang menunjukkan waktu ditarik garis lurus ke atas (garis tipis saja) sehingga memotong garis mendatar (garis tipis saja) yang ditarik dari titik bilangan frekuensinya. Seetelah semua data sudah disesuaikan (masing-masing sudah dibuat titik potong garis tegak dari titik data menunjukkan waktu dengan garis mendatar dar titik bilangan frekuensi data tersebut) terdapatlah sekumpulan titik.
- selanjutnya hubungan titik-titik tersebut sehingga terjadilah atau tergambarlah diagram garis yang diminta
- dilanjutkan dengan memberi nomor diagram, judul diagram yang diletakkan di atas diagram. Dibagian bawah diberi catatan dan sumber data
- ubahlah nilai data ke dalam bnetuk persen untuk masing-masing bagian maksudnya menghitung besar persen maisng-masing bagian dari keseluruhan data
- menghitung besar sudut pusat untuk masing-masing bagian ( menentukan sudut masing-masing juring lingkaran yang mewakili masing-masing bagian)
- menggambar sebuah lingkaran dengan menggunakan jangka (ukuran lingkaran jangan terlalu besar atau terlalu kecil)
- memasukkan data ke dalam sektor-sektor (bagian) lingkaran sesuai hasil langkah kedua dimulai dari titik sudut yang terbesar
- menuliskan persen masing-masing bagian langkah pertama dan memberi warna yang berbeda, selanjutnya diberi identitas dan memberi nomor serta judul diagram
- buatlah tiga buah kolom: kolom pertama mencantumkan nama-nama kategori, kolom kedua berisi gambar-gambar yang digunakan sesuai dengan jenis datanya, dan kolom ketiga berisi bilangan yang menyatakan frekuensinya
- buatlah catatan di bawah diagram mengenai perwakilan gambar yang digambarkan maksudnya satu gambar mewakili objek yang banyaknya tertentu
- tuliskan nama kategori pertama, kedua dan sebagainya pada kolom pertama dan buatlah gambar pada kolom gambar atau lambang untuk masing-masing kategori tersebut, selanjutnya tuliskan banyak masing-masing datanya pada kolom frekuensi. Banyaknya gambar yang dibuat tidak sama dengan banyaknya data yang ada, tetapi apabila bilangan yang menyatakan banyaknya gambar dikalikan dengan bilangan yang mewakili satu lambang tersebut hasilnya sama dengan bilangan yang merupakan frekuensinya. Dengan demikian, ada gambar atau lambang yang digambarkan secara utuh
- langkah berikutnya memberi nomor dan judul diagram yang diletakkan di atas gambar diagramnya dan di bawah diagram diberi keterangan tentang catatan serta sumber data yang menyatakan data tersebut diperoleh
- langkah ke-1 buat kolom tabel sesuai dengan yang dibutuhkan
- langkah ke-3 memasukkan atau mengisi kolom pertama sampai seterusnya sesuai dengan data yang ada, hingga memberikan keterangan sumber data
Selasa, 16 Mei 2023
Pemecahan Masalah Matematika
Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Pemecahan masalah adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif. Kemampuan ini sangat penting dalam menyelesaikan soal cerita matematika, karena soal cerita matematika biasanya melibatkan masalah yang kompleks dan memerlukan pemikiran kritis.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita matematika:
Baca dengan teliti dan pahami soal cerita matematika. Pastikan Anda memahami apa yang diminta dalam soal tersebut dan apa informasi yang diberikan.
Identifikasi masalah yang harus diselesaikan. Setelah memahami soal cerita matematika, identifikasi masalah yang harus diselesaikan. Apakah Anda harus menentukan nilai yang tidak diketahui, menghitung perbandingan, atau menyelesaikan masalah lainnya?
Buat rencana untuk menyelesaikan masalah. Setelah mengidentifikasi masalah, buat rencana untuk menyelesaikannya. Pertimbangkan strategi yang akan Anda gunakan dan cara untuk menguji jawaban Anda.
Hitung jawaban Anda. Setelah membuat rencana, hitung jawaban Anda. Pastikan Anda menghitung dengan teliti dan menggunakan rumus yang benar.
Uji jawaban Anda. Setelah menghitung jawaban, uji jawaban Anda dengan memeriksa kembali soal cerita matematika dan memastikan bahwa jawaban Anda masuk akal.
Dengan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, Anda akan dapat menyelesaikan soal cerita matematika dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, kemampuan ini juga akan membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari, karena pemecahan masalah adalah keterampilan yang sangat berharga.
Indikator kemampuan pemecahan masalah matematika
Some indicators of mathematical problem-solving ability that have been used in research include:
- Understanding the problem[1]
- Devising a plan[1]
- Carrying out the plan[1]
- Evaluating the solution[1]
- Checking the solution[1]
These indicators were developed by George Polya and have been widely used in research on mathematical problem-solving.
Sources:
Subjek penelitian tentang kemampuan pemecahan masalah matematika dapat meliputi berbagai kelompok usia dan latar belakang pendidikan. Beberapa penelitian lebih fokus pada kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa sekolah dasar 12, sementara penelitian lainnya melibatkan siswa sekolah menengah atau mahasiswa 34. Selain itu, ada juga penelitian yang melibatkan orang dewasa yang sedang bekerja atau sedang belajar kembali 56.
Sources:
Sari, D. A., & Surya, E. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1), 12-20. doi: 10.23887/jipd.v4i1.19981 ↩
Kurniawan, Y. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 2(2), 85-92. doi: 10.31949/jems.v2i2.1378 ↩
Nurjanah, S., & Wardono, W. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Matematika, 12(2), 85-94. doi: 10.22342/jpm.12.2.6487.85-94 ↩
Putra, A. A. P., & Susanti, E. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(1), 56-64. doi: 10.22342/jpm.13.1.8033.56-64 ↩
Anwar, M. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Pekerja Industri Kecil Menengah. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(2), 92-101. doi: 10.22342/jpm.13.2.8816.92-101 ↩
Sari, R. P., & Siswono, T. Y. E. (2017). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret. Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1), 1-10. doi: 10.22342/jpm.11.1.3748.1-10 ↩
Tidak ada indikator tertentu yang secara konsisten menyebabkan kesalahan dalam kemampuan pemecahan masalah matematika oleh subjek penelitian, karena setiap individu memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda dalam memecahkan masalah matematika. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian sering mengalami kesulitan dalam memahami masalah matematika dan merumuskan rencana untuk menyelesaikannya 12. Selain itu, beberapa subjek penelitian juga kesulitan dalam mengevaluasi dan memeriksa solusi mereka 3. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda dalam memecahkan masalah matematika, dan kesalahan dapat terjadi pada setiap tahap dalam proses pemecahan masalah.
Sources:
Sari, D. A., & Surya, E. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1), 12-20. doi: 10.23887/jipd.v4i1.19981 ↩
Nurjanah, S., & Wardono, W. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Matematika, 12(2), 85-94. doi: 10.22342/jpm.12.2.6487.85-94 ↩
Putra, A. A. P., & Susanti, E. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(1), 56-64. doi: 10.22342/jpm.13.1.8033.56-64 ↩
Ada beberapa bentuk soal atau instrumen yang digunakan untuk mengukur indikator kemampuan pemecahan masalah matematika, di antaranya:
- Soal cerita atau masalah matematika kontekstual, di mana subjek penelitian diminta untuk memahami masalah matematika dan merumuskan rencana untuk menyelesaikannya 12.
- Soal pilihan ganda, di mana subjek penelitian diminta untuk memilih jawaban yang benar dari beberapa pilihan yang diberikan 34.
- Soal esai, di mana subjek penelitian diminta untuk menjawab pertanyaan secara tertulis dan menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan masalah matematika 56.
- Tes tugas terbuka, di mana subjek penelitian diminta untuk menyelesaikan masalah matematika tanpa petunjuk atau bantuan yang jelas 78.
Setiap bentuk soal atau instrumen memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik subjek penelitian.
Sources:
Kurniawan, Y. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 2(2), 85-92. doi: 10.31949/jems.v2i2.1378 ↩
Nurjanah, S., & Wardono, W. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Matematika, 12(2), 85-94. doi: 10.22342/jpm.12.2.6487.85-94 ↩
Sari, D. A., & Surya, E. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1), 12-20. doi: 10.23887/jipd.v4i1.19981 ↩
Putra, A. A. P., & Susanti, E. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(1), 56-64. doi: 10.22342/jpm.13.1.8033.56-64 ↩
Sari, R. P., & Siswono, T. Y. E. (2017). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret. Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1), 1-10. doi: 10.22342/jpm.11.1.3748.1-10 ↩
Anwar, M. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Pekerja Industri Kecil Menengah. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(2), 92-101. doi: 10.22342/jpm.13.2.8816.92-101 ↩
Kusumah, Y. S., & Sabandar, J. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP dalam Konteks Model E-Learning. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(2), 123-132. doi: 10.22342/jpm.13.2.8817.123-132 ↩
Wijaya, A., & Putri, R. I. I. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Jurnal Pendidikan Matematika, 12(2), 95-106. doi: 10.22342/jpm.12.2.6488.95-106 ↩
Bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika?
Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, ada beberapa tips yang bisa diikuti, antara lain: [1][2]
Berlatih secara teratur. Seperti halnya kemampuan lainnya, kemampuan pemecahan masalah matematika juga perlu dilatih secara teratur. Dengan berlatih, kita akan semakin terbiasa dalam menghadapi berbagai jenis masalah matematika dan semakin cepat dalam menyelesaikannya.
Mempelajari konsep-konsep dasar matematika. Sebelum memecahkan masalah matematika, kita perlu memahami konsep-konsep dasar matematika terlebih dahulu. Dengan memahami konsep-konsep dasar, kita akan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Memahami dan mengikuti langkah-langkah pemecahan masalah. Setiap masalah matematika memiliki langkah-langkah pemecahan masalah yang berbeda-beda tergantung pada jenis masalahnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengikuti langkah-langkah pemecahan masalah yang sesuai untuk setiap jenis masalah.
Mencari contoh soal dan latihan pemecahan masalah matematika. Dengan mencari contoh soal dan latihan pemecahan masalah matematika, kita dapat melatih kemampuan pemecahan masalah matematika kita secara lebih terarah dan sistematis.
Berdiskusi dan berkolaborasi dengan teman atau guru. Diskusi dan kolaborasi dengan teman atau guru dapat membantu kita dalam memahami konsep-konsep matematika dan menyelesaikan masalah matematika dengan lebih baik.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan kemampuan pemecahan masalah matematika dapat meningkat dengan signifikan. Selain itu, kita juga dapat mencari bantuan dari berbagai sumber seperti buku, video pembelajaran, dan situs web yang menyediakan materi tentang pemecahan masalah matematika.
Sources:
Ada beberapa faktor yang dapat menghambat atau mendukung kemampuan pemecahan masalah matematika seseorang, di antaranya:
Faktor yang menghambat kemampuan pemecahan masalah matematika:
Kurangnya pemahaman konsep matematika dasar. Jika seseorang tidak memahami konsep matematika dasar, ia akan kesulitan dalam memecahkan masalah matematika yang lebih kompleks.
Kurangnya keterampilan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam memecahkan masalah matematika. Jika seseorang tidak memiliki keterampilan berpikir kritis, ia akan kesulitan dalam menganalisis masalah dan menemukan solusinya.
Kurangnya motivasi atau minat dalam belajar matematika. Jika seseorang tidak memiliki motivasi atau minat dalam belajar matematika, ia akan cenderung mengabaikan atau menghindari masalah matematika yang sulit.
Kurangnya latihan dan pengalaman. Kemampuan pemecahan masalah matematika perlu dilatih secara teratur. Jika seseorang tidak sering berlatih atau tidak memiliki pengalaman dalam memecahkan masalah matematika, ia akan kesulitan dalam menghadapi masalah matematika yang lebih kompleks.
Faktor yang mendukung kemampuan pemecahan masalah matematika:
Pemahaman konsep matematika dasar yang kuat. Jika seseorang memiliki pemahaman konsep matematika dasar yang kuat, ia akan lebih mudah dalam memecahkan masalah matematika yang lebih kompleks.
Keterampilan berpikir kritis yang baik. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam memecahkan masalah matematika. Jika seseorang memiliki keterampilan berpikir kritis yang baik, ia akan lebih mudah dalam menganalisis masalah dan menemukan solusinya.
Motivasi atau minat yang tinggi dalam belajar matematika. Jika seseorang memiliki motivasi atau minat yang tinggi dalam belajar matematika, ia akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan masalah matematika yang sulit.
Latihan dan pengalaman yang cukup. Kemampuan pemecahan masalah matematika perlu dilatih secara teratur. Jika seseorang sering berlatih dan memiliki pengalaman dalam memecahkan masalah matematika, ia akan lebih mudah dalam menghadapi masalah matematika yang lebih kompleks.
Dukungan dari orang lain. Dukungan dari guru, teman, atau keluarga dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika.
Jumat, 05 Mei 2023
Relasi dan Fungsi
Minggu, 16 April 2023
Pertidaksamaan Linier
- semua suku yang memuat variabel dikumpulkan pada salah satu ruas, dan semua suku yang lain dikumpulkan pada ruas yang satu lagi, dengan menggunakan sifat aditif pertidaksamaan
- dicari pertidaksamaan yang paling sederhana yang ekuivalen dengan pertidaksamaan semula
Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Genap
Salam semangat calon guru SD yang penuh dengan inovasi dan kritis? Baik, bersama media blog ini, ijinkan saya untuk menyampaikan kisi-kisi u...
-
Salam semangat calon guru SD yang penuh dengan inovasi dan kritis? Baik, bersama media blog ini, ijinkan saya untuk menyampaikan kisi-kisi u...
-
A. Pengantar Sebagai calon pendidik, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai belajar dari sesuatu hal yang mungkin bisa dikatakan suli...
-
A. Pengertian MIT App Inventor MIT App Inventor adalah sebuah platform pengembangan aplikasi berbasis web yang memungkinkan penggun...




































