Kamis, 30 September 2021

Kuis TA'TUNK (Data Tunggal dan Berkelompok)

Latihan berhitung Ukuran Pemusatan Data pada Data Tunggal dan Berkelompok, serta membuat Tabel Distribusi Frekuensinya!

"Mulanya takut, lama-lama setelah kenal ndak mau jauh-jauh, pengennya ngituuuung terus😊" Semoga kita menjadi salah satu pribadi yang tak pernah lupa untuk bersyukur ya😉


1. Jika diketahui ada data sebagai berikut : 
    65, 70, 90, 40, 35, 45, 70, 80, dan 50

    Carilah : 

    a. Mean, Median, Modus

    b. Kuartil ke-1 dan Kuartil ke-3

    c. Desil ke-6 dan Persentil ke-14

2. Jika diketahui data sebagai berikut

    

    Carilah:
    a. Mean, Median, Modus
 
    b. Kuartil ke-1 dan Kuartil ke-3

    c. Desil ke-8 dan Persentil ke-20

3. Diketahui data nilai Matematika peserta didik kelas 1 SD Makmur Sejahtera di desa Semantun

     60  65  70  60  65  68  79  76  50  55  55  44  49  50  68

     70  74  77  75  75  77  79  55  58  57  60  62  61  66  65

    Buatlah tabel distribusi frekuensi lengkapnya    


-Semangat berlatih ya, Jangan lupa bahagia-


Senin, 27 September 2021

KUIS

Kuis1&4
(Kuis ini bertopik bilangan cacah, bilangan bulat, pecahan serta bilangan rasional dan irrasional)

Silahkan kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan cara atau trik yang paling cepat dan tepat!

catatan: dikerjakan di folio bergaris dan dikumpulkan di assignment TEAMS

1. Tentukan pola untuk mencari hasil perkalian berikut ini!
   
     23 x 11 = 253     52 x 11 = 572     34 x 11 = 374
     Gunakan pola tersebut untuk mencari hasil perkalian berikut ini!
      a. 72 x 11 
      b. 96 x 11
      c. 65 x 11

2. Isilah titik-tik di bawah ini dengan pecahan yang benar!
    a. 5 helai sama dengan ... kodi
    b. 15 menit sama dengan ... jam
    c. 6 jam sama dengan ... hari
    d. 12 hari sama dengan ... tahun

3. Pak Ahmad dan Pak Roni memberikan tes yang sama kepada para siswanya di kelas VA dan VB.Di kelas Pak Ahmad ada 28 siswa dari 36 siswa  dinyatakan berhasil. sedangkan di kelas  Pak Roni, ada 26 siswa dari 32 siswa yang berhasil. Kelas manakah yang tingkat  keberhasilannya tinggi?

4. Tuliskanlah urutan bilang-bilangan bulat berikut mulai dari yang terkecil dari kiri ke kanan! (Tunjukkan dengan membuat garis bilangan)
    a. 5, -5, 3, -2, 0
    b. 3, -12, -8, -6, 1
    c. -2, -7, -12, -9, -5



5. Bagaimanakah menjelaskan hubungan a dan b dalam konsep bilangan irrasional?

6. Gunakan garis bilangan untuk menjelaskan perkalian 
yang berbeda dengan untuk menjelaskan!
7. Gunakan bantuan bidang datar untuk menjelaskan 6 x 8!

8. Gunakan pendekatan garis bilangan untuk mencari nilai dari akar 7!



-Selamat Mengerjakan😐-



Kamis, 23 September 2021

Bahan Ajar dalam Pembelajaran Matematika di SD

A.    PENGERTIAN BAHAN AJAR

Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen, 1995). Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1). Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya (Ruhimat, 2011:152).

Bahan ajar itu sangat unik dan spesifik. Unik, artinya bahan ajar tersebut hanya dapat digunakan untuk audiens tertentu dalam suatu proses pembelajaran tertentu. Spesifik artinya isi bahan ajar tersebut dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari audiens tertentu. Sistematika cara penyampaiannya pun disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa yang menggunakannya.


B. KARAKTERISTIK BAHAN AJAR

Ada beragam bentuk buku, baik yang digunakan untuk sekolah maupun perguruan tinggi, contohnya buku referensi, modul ajar, buku praktikum, bahan ajar, dan buku teks pelajaran. Jenis-jenis buku tersebut tentunya digunakan untuk mempermudah peserta didik untuk memahami materi ajar yang ada di dalamnya.

Sesuai dengan penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat Guruan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki beberapa karakteristik, yaitu self instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013 : 2).

1.     Self instructional

bahan ajar dapat membuat siswa mampu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk memenuhi karakter self instructional, maka di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara. Selain itu, dengan bahan ajar akan memudahkan siswa belajar secara tuntas dengan memberikan materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan yang lebih spesifik.

2.     Self contained

seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar secara utuh. Jadi sebuah bahan ajar haruslah memuat seluruh bagian-bagiannya dalam satu buku secara utuh untuk memudahkan pembaca mempelajari bahan ajar tersebut.

3.     Stand alone (berdiri sendiri)

bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Artinya sebuah bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa bergantung dengan bahan ajar lain.

4.     Adaptive

bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Bahan ajar harus memuat materi-materi yang sekiranya dapat menambah pengetahuan pembaca terkait perkembangan zaman atau lebih khususnya perkembangan ilmu dan teknologi.

5.     User friendly

setiap intruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Jadi bahan ajar selayaknya hadir untuk memudahkan pembaca untuk mendapat informasi dengan sejelas-jelasnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperoleh ketuntasan dalam proses pembelajaran sebagai berikut.

1. Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka mendukung pemaparan materi pembelajaran.

2. Memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memberikan umpan balik atau mengukur penguasaannya terhadap materi yang diberikan dengan memberikan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya.

3. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan siswa.

4. Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.


C. JENIS BAHAN AJAR

Pengelompokan bahan ajar berdasarkan jenisnya dilakukan dengan berbagai cara oleh beberapa ahli dan masing-masing ahli mempunyai justifikasi sendiri-sendiri pada saat mengelompokkannya. Heinich, dkk. (1996) mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan cara kerjanya. Untuk itu ia mengelompokkan jenis bahan ajar ke dalam 5 kelompok besar, yaitu:

1.     bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti foto, diagram, display, model;

2.     bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transparencies, proyeksi komputer;

3.     bahan ajar audio, seperti kaset dan compact disc;

4.     bahan ajar video, seperti video dan film;

5.     bahan ajar (media) komputer, misalnya Computer Mediated Instruction (CMI), Computer Based Multimedia atau Hypermedia.

Ellington dan Race (1997) mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan bentuknya. Mereka mengelompokkan jenis bahan ajar tersebut ke dalam 7 jenis.

1.     Bahan Ajar Cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar kerja siswa, bahan belajar mandiri, bahan untuk belajar kelompok.

2.     Bahan Ajar Display yang tidak diproyeksikan, misalnya flipchart, poster, model, dan foto.

3.     Bahan Ajar Display Diam yang diproyeksikan, misalnya slide, filmstrips, dan lain-lain.

4.     Bahan Ajar Audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran radio.

5.     Bahan Ajar Audio yang dihubungkan dengan bahan visual diam, misalnya program slide suara, program filmstrip bersuara, tape model, dan tape realia.

6.     Bahan Ajar Video, misalnya siaran televisi, dan rekaman videotape.

7.     Bahan Ajar Komputer, misalnya Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer Based Tutorial (CBT).

Rowntree (1994) di sisi lain, memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda dengan kedua ahli di atas dalam mengelompokkan jenis bahan ajar ini. Menurut Rowntree, jenis bahan ajar dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok berdasarkan sifatnya, yaitu:

1. Bahan ajar berbasiskan cetak, termasuk di dalamnya buku, pamflet, panduan belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto, bahan dari majalah dan koran, dan lain-lain;

2. Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti audiocassette, siaran radio, slide, filmstrips, film, video cassette, siaran televisi, video interaktif, Computer Based Tutorial (CBT) dan multimedia;

3. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, seperti kit sains, lembar observasi, lembar wawancara, dan lain-lain;

4. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (terutama dalam pendidikan jarak jauh), misalnya telepon dan video conferencing.

Mengacu pada pendapat ketiga ahli tersebut di atas maka dalam modul ini penulis akan mengelompokkan bahan ajar ke dalam 2 kelompok besar, yaitu jenis bahan ajar cetak dan bahan ajar noncetak. Jenis bahan ajar cetak yang dimaksud dalam buku materi pokok ini adalah modul, handout, dan lembar kerja. Sementara yang termasuk kategori jenis bahan ajar noncetak adalah realia, bahan ajar yang dikembangkan dari barang sederhana, bahan ajar diam dan display, video, audio, dan overhead transparencies (OHT).

1.     Handout
Handout adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian, ada juga yang yang mengartikan handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya pengetahuan peserta didik (Prastowo dalam Lestari, 2011: 79). Guru dapat membuat handout dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout dapat diperoleh melalui download internet atau menyadur dari berbagai buku dan sumber lainnya.

2.     Buku
Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.
Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam Lestari, 2011: 79) yaitu sebagai berikut.

  1. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
  2. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
  3. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.
  4. Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkan.

3.     Modul

Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap evaluasi. Dengan pemberian modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa harus dibantu oleh guru.

4.     Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yang bersamaan siswa diberikan materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.

5.     Buku Ajar
Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran dan pengertian moderen dan yang umum dipahami.

6.     Buku Teks
Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan instruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.

Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disc dan film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CIA (Computer Assisted Intruction), Compact Disc (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials) (Lestari, 2013: 6).

 

D. FUNGSI BAHAN AJAR

Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. Fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari.

Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaiana hasilpembelajaran. Bahan ajar yang baik sekurang-kurangnya mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi pelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, evaluasi dan respon terhadap hasil evaluasi (Prastowo dalam Lestari, 2011: 2004).

Karakteristik siswa yang berbeda berbagai latar belakangnya akan sangat terbantu dengan adanya kehadiran bahan ajar, karena dapat dipelajari sesuai dengan kemampuan yang dimilki sekaligus sebagai alat evaluasi penguasaan hasil belajar karena setiap hasil belajar dalam bahan ajar akan selalu dilengkapi dengan sebuah evaluasi guna mengukur penguasaan kompetensi.

Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran individual, dan pembelajaran kelompok (Prastowo dalam Lestari, 2011: 25- 26).

1. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:

  1. Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran (dalam hal ini, siswa bersifat pasif dan belajar sesuai kecepatan siswa dalam belajar).
  2. Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.

2. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain :

  1. Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.
  2. Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik dalam memperoleh informasi.
  3. Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya.

3. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:

a.     Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar belakan materi, onformasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri.

b.     Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

 

E. PERAN BAHAN AJAR

Bahan ajar sangat penting, artinya bagi guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar akan sulit bagi guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Demikian pula tanpa bahan ajar akan sulit bagi siswa untuk mengikuti proses belajar di kelas, apalagi jika gurunya mengajarkan materi dengan cepat dan kurang jelas. Mereka dapat kehilangan jejak, tanpa mampu menelusuri kembali apa yang telah diajarkan gurunya. Oleh sebab itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan, baik oleh guru maupun siswa, sebagai salah satu instrumen untuk memperbaiki mutu pembelajaran.

1. Peran Bahan Ajar bagi Guru

Menghemat waktu guru dalam mengajar. Dengan adanya bahan ajar dalam berbagai jenis dan bentuknya, waktu mengajar guru dapat dipersingkat. Artinya, guru dapat menugaskan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan serta meminta mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di bagian terakhir setiap pokok bahasan. Sehingga, setibanya di kelas, guru tidak perlu lagi menjelaskan semua materi pelajaran yang akan dibahas, tetapi hanya membahas materimateri yang belum diketahui siswa saja. Dengan demikian, waktu untuk mengajar bisa lebih dihemat dan waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk diskusi, tanya jawab atau kegiatan pembelajaran lainnya.

2. Peran Bahan Ajar bagi Siswa

Siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman siswa yang lain. Artinya, dengan adanya bahan ajar yang dirancang dan ditulis dengan urutan yang baik dan logis serta sejalan dengan jadwal pelajaran yang ada dalam satu semester, misalnya maka siswa dapat mempelajari bahan ajar tersebut secara mandiri di mana pun ia suka. Dengan demikian, siswa lebih siap mengikuti pelajaran karena telah mengetahui terlebih dahulu materi yang akan dibahas. Di samping itu, dengan mempelajari bahan ajar terlebih dahulu paling tidak siswa telah mengetahui konsep-konsep inti dari materi yang dibahas dalam pertemuan tersebut dan ia dapat mengidentifikasi materimateri yang masih belum jelas, untuk nanti ditanyakan kepada guru di kelas. Selain itu, dengan bahan ajar yang telah dipelajari, siswa akan mampu mengantisipasi tugas apa yang akan diberikan gurunya, setelah pelajaran selesai. Dengan demikian, siswa lebih siap lagi untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut.

3. Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran

a. Pembelajaran klasikal

Secara umum, bahan ajar dapat digunakan untuk menambah dan meningkatkan mutu pembelajaran klasikal. Ellington and Race (1997) menyebutkan beberapa pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran klasikal, yaitu berikut ini.

1)    Bahan ajar dapat dijadikan sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama. Dalam hal ini bahan ajar dapat berbentuk (a) petunjuk tentang cara mempelajari materi yang akan dibahas dalam buku utama; (b)  bimbingan atau arahan dari guru kepada siswa untuk mencatat penjelasan lebih terperinci dari materi yang dibahas dalam buku utama; (c)    petunjuk tentang cara mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah; (d) gambar-gambar atau ilustrasi yang merupakan penjelasan lebih terperinci dari penjelasan materi yang dilakukan secara deskriptif dalam buku utama; (e)    buku kerja siswa.

2)    Bahan ajar dapat juga dianggap sebagai pelengkap/suplemen buku utama. Dalam hal ini bahan ajar dapat berisi tentang hal-hal berikut, (a)    Materi pengayaan untuk buku materi utama; (b)  Uraian tentang latar belakang materi; (c) Penjelasan tentang perbaikan-perbaikan yang perlu diketahui siswa dari materi buku utama.

3)    Bahan ajar dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, caranya dengan membuat bahan ajar yang penuh dengan gambar dan dibuat berwarna sehingga menarik bagi siswa untuk mempelajarinya serta berbeda dengan buku utamanya yang sifatnya baku.

4)   Bahan ajar dapat dijadikan sebagai bahan yang mengandung penjelasan tentang bagaimana mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu topik dengan topik lainnya.

b. Pembelajaran individual

Pembelajaran individual ditandai dengan metode pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dibandingkan guru (learner-centered vs teacher-centered). Metode pembelajaran individual dirancang untuk kebutuhan masing-masing siswa secara individual, yang berbeda cara dan kecepatan belajar siswa yang satu dengan yang lain. Pembelajaran individual ini dapat berupa text-based, seperti yang biasa dipakai dalam correspondence study sampai dengan cara terbaru yang menggunakan LAN dan Computerbased.

Bahan ajar dalam pembelajaran individual adalah sebagai bahan utama dan perannya sangat menentukan kelancaran proses pembelajaran. Hal ini disebabkan bahan ajar individual/mandiri selain memuat informasi tentang hal-hal yang harus dipelajari siswa, tetapi juga disesuaikan sedemikian rupa sehingga mampu mengontrol kegiatan belajar siswa.

Oleh sebab itu, bahan ajar untuk pembelajaran individual ini harus dirancang dan dikembangkan dengan sangat hati-hati dibanding dengan bahan ajar yang berperan sebagai penunjang saja. Dalam pembelajaran individual bahan ajar berperan sebagai:

1)     media utama dalam proses pembelajaran, misalnya bahan ajar cetak atau bahan ajar cetak yang dilengkapi dengan program audio visual atau komputer;

2)     alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh informasi;

3)     penunjang media pembelajaran individual lainnya, misalnya siaran radio, siaran televisi, dan teleconferencing

c. Pembelajaran kelompok

Metode pembelajaran kelompok didasarkan pada humanistic psychology yang menekankan pada cara orang berinteraksi dalam kelompok kecil dengan menggunakan pendekatan dinamika kelompok. Ketika metode ini digunakan dalam situasi pembelajaran, pada umumnya metode ini tidak membutuhkan perangkat keras yang dirancang khusus, dan dalam beberapa hal sangat sedikit membutuhkan bahan ajar dalam bentuk tertulis, seperti booklet, lembar panduan diskusi, buku kerja, dan lain-lain. Penekanannya justru diletakkan pada pendekatan dan teknik yang digunakan daripada perangkat keras dan bahan belajarnya.

 

 

 

Rabu, 02 Februari 2011

Bahan Ajar Luas dan Keliling Lingkaran

Haloo.. Dunia Pendidikan =)

Kembali lagi miss Ema mengantarkan sebuah sajian yang baru menjadi sebuah penelitian di sekolah yang memiliki area hostpot. Disini miss mengajak guru-guru khususnya guru matematika untuk dapat memanfaatkan seoptimal mungkin fasilitas yang telah disediakan pemerintah pada masing-masing sekolah diantaranya yaitu hospot area.
Miss mencoba membuat bahan ajar matematika berbasis TIK dengan pemanfaatan aplikasi eXe (e-Learning XHTML editor), bertujuan agar para guru dimudahkan dalam proses belajar mengajar. Kita harus akui bahwa tugas guru tidak hanya sekedar mengajar siswa tapi juga pengabdian pada negara.
Karena ini program khusus untuk guru maka, dibuatlah yang sederhana, mudah pembuatannya dan disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum pendidikan. Maksudnya sesuai dengan jenjang pendidikannya. Setelah bahan ajar ini jadi, miss mengadakan uji coba kelayakan dan keberhasilan penggunaan program. Dan hasilnya, BERHASIL...
Bahan ajar matematika dengan sub materi Keliling dan Luas lingkaran siap diterbitkan.

unduh  disini
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 1
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 2 
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 3 
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 4 
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 5 
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 6 
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 7
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 8 
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 9 
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 10
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 11
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 12
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 13
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 14
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 15
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 16
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 17
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 18
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 19
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 20
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 21
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 22
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 23
bahan ajar keliling dan luas lingkaran part 24



Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Genap

Salam semangat calon guru SD yang penuh dengan inovasi dan kritis? Baik, bersama media blog ini, ijinkan saya untuk menyampaikan kisi-kisi u...